Magnet Jogja Barat, Semakin Kuat – bagian 2
QUARES VELLAS
Pengembang perumahan Quares Group kembali menelurkan produk perumahan bagi segmentasi pasar kelas menengah. Hadir dengan brand Quares, perumahan yang terletak di sisi barat kota Jogja tersebut akan dinamai Quares Vellas. Sisi barat dipilih pengembang tersebut sebagai daerah pengembangan sayap properti karena potensi yang terkandung di sisi barat. Dituturkan Manager, Quares Group, Aris Safarusga, LC, sisi barat kota Jogja dipilih karena mengikuti perkembangan kota. “Sesuai dengan arah perkembangan kota yang memang mengarah ke barat, selain itu akan dibangunnya bandara di Kabupaten Kulon Progo menjadikan jalan Wates, cukup potensial untuk dilirik”, tuturnya.
Quares Vellas berlokasi di jalan Wates Km.8,5 menawarkan sebuah aksesibilitas yang baik untuk menjangkau berbagai sarana pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. “Lokasi kami terbilang sangat bagus, berada pada daerah yang tengah mengalami perkembangan sebagai kawasan pemukiman. Dari jalan Wates masuk keselatan kurang dari 1 km, lingkungan sekitar perumahan masih asri, sehingga untuk udara masih segar dan nyaman untuk sebuah tempat tinggal”, papar Aris.
Lebih lanjut, Aris, menuturkan saat di temui dikantornya, konsep kawasan perumahan Quares Vellas akan mengusung lanskap kawasan yang hijau dan menyatu dengan alam sekitar. Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pihaknya menerapkan sistem cluster dengan sistem jalan one gate system. “Jalan lingkungan kami buat cukup lebar, 8 meter, keamanan akan dilengkapi dengan kamera CCTV dengan pos satpam”, tuturnya.
Perumahan yang dilaunching pada bulan November ini, akan hadir dengan konsep bangunan bergaya tropis minimalis. Berdiri di lahan seluas kurang lebih 4000 m², Quares Vellas menerapkan koefisien dasar bangunan yang cukup mendukung untuk konsep tropis. “Perbandingan KDB kami 45 : 55. Fasum fasos kami menempati 45% dari total lahan yang akan digunakan sebagai area penghijauan dan jalan”, terang Aris. Sebanyak 43 unit rumah akan ditawarkan dalam perumahan tersebut. pihaknya mengatakan dalam pemasarannya di tahap awal ini akan dibuka terlebih dahulu sebanyak 13 kavling.
Quares Vellas menawarkan 3 macam tipe rumah, yakni tipe 36, 45, dan 60. Dengan luas tanah mulai dari 80 hingga paling luas 130. Quares Vellas ditawarkan mulai dari kisaran harga 400 jutaan. Kualitas bangunan Quares Vellas, disesuaikan dengan harga yang ditawarkan namun tetap berkualitas seperti penggunaan pondasi batukali, struktur beton bertulang, atap rangka baja ringan, lantai granite, air sumur/pompa listrik, dan listrik 1300 watt. “Soal kualitas kami jelas terjaga, karena bagi kami kualitas adalah kenyamanan bagi konsumen saat tinggal di dalam rumah”.
Dengan kualitas bangunan dan kawasan yang baik, aris memiliki keyakinan bahwa produknya akan laris terjual di masyarakat. “Kami berkaca di produk kami sebelumnya, Quares The Flat, dari total 30 unit kini menyisakan kurang dari 10 unit. Dengan segmentasi pasar yang tak jauh beda, mampu terserap pasar dengan baik”, yakinnya. Untuk menarik minat konsumen untuk membeli saat ini pihaknya tengah menawarkan program cara bayar yang menarik. “Untuk konsumen yang membeli dengan cara cash keras akan langsung kami beri potongan harga sebesar 30 juta + free jaringan indi home selama 1 tahun. Cara bayar bertahap akan kami beri kemudahan dengan DP 30 % selama 6X serta potongan harga sebesar 5 juta”, ujarnya semangat.
Pertumbuhan dalam kawasan perumahan pun ditunjukkan secara nyata dengan proses pembangunan yang masih dalam tahap pematangan lahan. Aris mengatakan, akhir tahun akan dimulai pembangunan unit, rumah contoh dan marketing galeri akan kami bangun untuk memudahkan konsumen mendapatkan informasi dan contoh kualitas bangunan yang kami tawarkan. Apabila kawasan sudah terbentuk maka harga akan mengalami kenaikan. Kami memprediksi di Quares Vellas, kenaikan nilai dalam setahun bisa mencapai 30% dari harga awal”, pungkas Aris.
GRIYA MUSTIKA SEDAYU
Sisi barat kota Jogja menjadi daerah yang banyak disasar para pelaku bisnis properti sebagai tempat menanamkan dananya. Sisi barat dengan poros jalan Wates menjadi daya tarik kuat. Terbukti hingga kini banyak pengembang mulai memparkirkan produknya. Masih tersedianya lahan dan harga yang masih relatif terjangkau serta mengikuti arah perkembangan kota menjadi alasannya. Salah satu pengembang yang yang telah memparkirkan produknya di sisi barat adalah pengembang perumahan Mustika Asri Group. Hadir dengan nama produk Griya Mustika Sedayu, kawasan perumahan tersebut menawarkan pilihan hunian satu lantai bagi konsumen yang menginginkan hunian dengan nilai investasi menarik.
Direktur, Mustika Asri Group, H. Mujiyana memaparkan alasannya membuka lahan disisi barat lebih pada potensi permintaan pasar yang masih sangat tinggi. “Lokasi kami berada di jalan Wates Km.13 memiliki akses yang mudah untuk dijangkau”, ucapnya. Berdiri di lahan seluas 1,4 Ha, Griya Mustika Sedayu menawarkan dua pilihan hunian, yakni tipe 36 dan 45. “Kami menawarkan hunian siap huni dan siap bangun, hal ini untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dari total 90 unit saat ini sudah terjual kurang lebih 36 unit”, imbuhnya.
Nono panggilan sehari-harinya, mengungkapkan jika Griya Mustika Sedayu memiliki potensi investasi yang tak kalah menarik. “Saat ini harga kami buka mulai dari kisaran 240 jutaan”, ujarnya. Ditambahkannya harga tersebut sudah mengalami 3 kali kenaikan dalam kurun waktu satu tahun. “Dulu awal buka tipe 36 diharga 160 lalu naik jadi 180, dan sekarang sudah di kisaran harga 220 jutaan”, tambah Nono. Harga rumah tersebut, dikatakan Nono cukup bervariatif, karena banyak dipengaruhi oleh luas tanah yang beragam. Luas tanah yang ditawarkan mulai dari luas 85 m² hingga paling luas 134 m².
Gaya bangunan minimalis yang ditawarkan pihak pengembang sejak awal terasa kuat dari bangunan-bangunan yang sudah jadi. “Dari jumlah unit yang terjual kurang lebih sudah 20 unit sudah serah terima dan ditempati”, ucap Nono saat di kantornya. “Dalam perumahan ini konsumen akan mendapatkan hunian tipe kecil mungil namun memiliki kualitas yang baik”, tegas Nono. Spesifikasi bangunan yang ditawarkan pengembang tergolong prima. Pondasi batu kali, struktur beton bertulang, dinding batu bata, rangka atap baja ringan, dan genteng beton flat menjadi spesifikasi yang diunggulkan oleh Nono. Selain itu proses bangun yang langsung dibawah pengembang menjadi jaminan tersendiri. “Satu unit kami bangun dalam waktu kurang lebih 3 bulan. Proses bangun kami langsung di bawah perusahaan sehingga kualitas bangunan tetap terjaga”, tambahnya.
Konsep kawasan yang ditawarkan cukup menarik. Pengembang yang berkantor di Jalan Magelang Km. 16 Margorejo, Tempel tersebut menawarkan sebuah konsep perumahan yang menyatu dengan lingkungan sekitar. “Kami menawarkan konsep yang menyatu dengan lingkungan sekitar karena lingkungan masih asri, soal keamanan jangan kawatir, kami akan berikan pos satpam yang dilengkapi dengan kamera CCTV”, papar pria pecinta Moge tersebut.
Soal cara bayar, Nono, mengungkapkan hampir 80% konsumen yang sudah membeli menggunakan cara KPR. “Kita sudah melakukan perjanjian kerjasama dengan beberapa perbankan untuk membantu pembiayaan konsumen. Diantaranya BTN konven dan syariah, BNI konven dan syariah dan perbankan lainnya, kita juga lagi ada promo bebas biaya provisi untuk pembelian sampai dengan akhir tahun 2015”, ujarnya. Selain itu ditambahkannya, saat ini pihaknya tengah menawarkan promo hadiah 2 buah unit sepeda motor Vario yang akan diundi setelah unit-unit selesai terjual.
GRIYA NADIFA
Salah satu pilihan kawasan hunian di Kabupaten Kulon Progo dengan harga yang relatif terjangkau adalah perumahan Griya Nadifa garapan PT. Citra Madina. Perumahan yang memiliki luas area 1,4 Ha tersebut merupakan kawasan perumahan berbasis program pemerintah dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Perumahan bersubsidi tersebut ditawarkan sesuai kebijakan yang dikeluarkan Kemenpera untuk wilayah Jogjakarta adalah dengan kisaran harga 110 juta. Andi Prasetyo, marketing PT. Citra Madina, mengungkapkan potensi peminat masyarakat terhadap program perumahan bersubsidi di wilayah Jogja masih sangat tinggi.
“Sejak kami pasarkan pada bulan Agustus lalu, peminatnya sangat tinggi. Konsumen yang terserap lebih banyak dari masyarakat lokal Jogja dan Wates dengan background Pegawai Negeri Sipil. Hingga memasuki akhir tahun ini sudah terpesan lebih dari 34 unit dan hampir 24 unit sendiri menggunakan jasa FLPP”, papar Andi semangat. Dikatakan Andi dengan fasilitas tersebut konsumen mendapatkan keuntungan dengan uang muka 10%, bahkan dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku konsumen yang menggunakan jasa KPR dapat memperoleh suku bunga 5 % flat selama masa pinjaman.
Andi memberikan gambaran dengan harga rumah dikisaran 100 jutaan dan DP hanya 10% maka plafon yang diajukan ke perbankan hanya 90 jutaan. Dengan jangka waktu hingga 15 tahun maka angsuran perbulannya konsumen hanya sebesar 700 ribuan. “Dengan angsuran dikisaran 700 ribu perbulan masyarakat yang belum memiliki rumah sudah mendapat hunian berkualitas sesuai ketentuan Kemenpera sebagai hunian layak”, tegasnya. Konsumen yang tertarik dengan program tersebut dapat mengajukannya melalui bank BTN sebagai salah satu penyalur program FLPP. “Konsumen yang tertarik dengan cara bayar KPR akan kami bantu melalui bank BTN”, tambahnya.
Griya Nadifa menawarkan sebanyak 120 unit dengan tipe rumah standar 36 luas tanah 60 m². Meski ditawarkan dengan program FLPP, lokasi perumahan Griya Nadifa juga memiliki aksesibilitas yang baik.”Lokasi perumahan kami memeiliki kedekatan dengan Jalan Utama jalan Wates, berjarak kurang lebih 1 km. Terletak di Giripeni, Wates, Kulon Progo. Dengan jumlah unit yang banyak kami akan hadirkan fasilitas masjid, taman bermain dan jalan lingkungan yang nyaman. Selain itu lokasi tersebut relatif dekat untuk menjangkau berbagai sarana pembangkit lingkungan disekitarnya, seperti perbankan, SPBU, Polres Wates, kota Wates, sarana pendidikan, dan Bandara baru nantinya”, terang Andi yakin.
Griya Nadifa merupakan produk kedua dari PT. Citra Madina yang menggunakan fasilitas FLPP. “Kami cukup berpengalaman dalam menjual produk FLPP. Produk kami yang pertama di Muntilan sebanyak 95 unit habis terserap pasar hanya dalam kurun waktu 9 bulan. Pada produk Griya Nadifa ini kami menargetkan dalam kurun waktu satu tahun total unit tersebut akan habis terserap”, ujar Andi. Lebih lanjut Andi, menambahkan beberapa syarat umum harus dipenuhi konsumen yang ingin menggunakan FLPP tersebut. Syarat umum tersebut antara lain, berpenghasilan tetap dengan gaji pokok sebesar 3.500.000, belum pernah memiliki rumah, belum pernah menerima subsidi perumahan dari FLPP, mempunyai NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), menyerahkan foto copy SPT tahunan dari Pajak Penghasilan (PPh) bagi pribadi atau surat pernyataan yang menerangkan penghasilan pokok yang bersangkutan tidak melebihi batas penghasilan pokok yang tertera. Selain itu juga harus melengkapi berkas persyaratan pemohon KPR bersubsidi.
GRIYA PENGASIH KULON PROGO
Rencana pembangunan Bandara Internasional di kabupaten Kulon Progo, seolah membuka kran potensi investasi di kabupaten tersebut. Salah satu sektor yang sudah mulai terlihat pergerakannya adalah sektor properti. Hal ini terlihat dari bermunculannya lokasi-loksai baru kawasan perumahan di Kulon Progo. Salah satu perumahan yang berada di wilayah Kabupaten Kulon Progo adalah Griya Pengasih Kulon Progo. Perumahan yang berlokasi di Karangasem, Kedungsari, Pengasih, Kulon Progo tersebut menawarkan hunian satu lantai bagi konsumen menengah kebawah. Lokasi yang ditawarkan Griya Pengasih Kulonprogo memiliki aksesibilitas yang baik menuju jalan utama, jalan Wates. Hanya berjarak 300 meter dari jalan utama. Berbagai fasilitas umum seperti sarana pendidikan SD, SMP, SMU, hingga universitas terletak tak jauh dari lokasi perumahan.
Griya Pengasih Kulon Progo, menawarkan hunian tipe 36 dengan luas tanah mulai dari 72 m² Menurut Hesti, Marketing, Griya Pengasih Kulonprogo, sebanyak 46 unit hunian ditawarkan dalam kawasan perumahan tersebut. Hunian-hunian tersebut menurutnya akan menjadi daerah penyangga bagi masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi dengan sarana Bandara.“Harga yang kami tawarkan untuk hunian tipe 36 tersebut masih dikisaran 160 jutaan. Harga tersebut sudah termasuk BBN. Kami menyediakan hunian bagi konsumen lokal, karena harganya relatif terjangkau. Dari pengalaman produk kami sebelumnya yang di Giripeni harga-harga segitu merupakan segmen yang banyak terserap”, terangnya semangat.
Potensi properti Kulon Progo jika dilihat dari investasi yang terkandung, Hesti, mengungkapkan Griya Pengasih Kulonprogo akan memiliki prospek yang baik. Berdasar pengalaman di produk sebelumnya tipe 36 dengan luas tanah 60 m² pada awal pemasaran dibuka dengan kisaran harga 90 jutaan dalam kurun waktu 2 tahun pemasaran sudah ditawarkan mulai dari kisaran harga 130 jutaan. Keyakinan tersebut dikatakannya berdasar kualitas bangunan, legalitas yang sudah pecah perkavling, serta berada pada daerah yang sedang tumbuh kembang sebagai kawasan pemukiman.
Melihat dari pengalaman produk sebelumnya, ditambahkannya, kebanyakan konsumen yang terserap berasal dari Jogja dan Wates. Konsumen banyak yang menggunakannya sebagai tempat tinggal. Dikatakannya lebih lanjut, dengan denah standar dan sisa lahan yang cukup luas, Griya Pengasih Kulonprogo juga mengakomodasi konsumen yang akan melakukan perluasan bangunan. “Denah standar kami siapkan, namun jika konsumen ingin menambah luasan juga kami layani. Biaya untuk perluasan dikisaran 2,7 juta per meter untuk satu lantai, jika jadi dua lantai per meternya dikenakan biaya 3 - 3,5 jutaan. Perluasan boleh dilakukan dengan syarat nuansa finishing masih menganut gaya minimalis yang kami usung”, papar Hesti saat ditemui dikantornya.
Perumahan yang berdiri di atas lahan seluas 5000 m² tersebut saat ini sedang dalam pematangan lahan, pembangunan jalan lingkungan, pembangunan tembok keliling dan pembangunan dua unit terjual. Dikatakan Hesti, dua unit tersebut ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2015 ini. Dengan adanya dua rumah terbangun tersebut diharapkannya penjualan Griya Pengasih Kulonprogo akan mengalami percepatan. “Kondisi ekonomi yang belum stabil berpengaruh besar ke penjualan kami. Sejak 6 bulan pemasaran secara resmi, kami baru terpesan 4 unit”, katanya. Ditambahkan marketing tersebut, untuk menambah kenyamanan bagi konsumen saat meninggali kawasan perumahan tersebut akan diberikan beberapa fasilitas seperti taman, mushola, dan jalan lingkungan selebar 4,5 meter. Greg – red