Pasang IKLAN BARIS GRATIS! DAFTAR | LOGIN


“Yesterday, Today, Tomorrow” dalam Rumah Utama Dionisius

    Utama Dionisius beserta Istri dan kedua Putrinya
    Teras area dan Living Room
    Ruang Tamu dan Living Room lt 2
    Kamar Tidur
    Koleksi Harley Davidson dan view alam seperti Ubud

    Rumah berkualitas adalah sebuah hunian yang mampu menampung keinginan dan mengekspresikan sang pemilik rumah dalam setiap tubuh rumah. Mereka yang peduli akan kenyamanan saat berada di dalam rumah akan begitu teliti membangun setiap detail sudut rumah. Rumah dianggapnya tak sekedar sebagai tempat berteduh dari hujan dan panas, lebih dari itu. Rumah yang berkualitas akan memiliki nyawa, sehingga mereka yang tinggal di dalamnya akan betah berlama-lama untuk berinteraksi di dalamnya. Hal tersebutlah yang berhasil disajikan oleh seorang Utama Dionisius dalam menterjemahkan hidupnya dalam sebuah landscape rumahnya.

    Rumah yang terletak sedikit masuk dari jalan Palagan Tentara Pelajar Km 8,5 tersebut sedari luar sudah menunjukan karakter bangunan yang kuat dan sarat akan makna. Fasad depan rumah tersebut terlihat mengkombinasikan dua gaya bangunan yang sedang trend di masanya. “Fasad bangunan saya lari dari pakem yang ada. Kalau dilihat sekilas memang mengarah ke minimalis. Namun, jika diperhatikan lebih teliti di situ saya hadirkan sentuhan lengkung-lengkung dan pilar gaya bangunan klasik Eropa,” terangnya sembari menunjukkan muka rumah yang terlihat kokoh. Ditambahkannya jika diperhatikan lebih detail fasad utama pada pintu utama rumah dan dua pilar yang mengapitnya akan menyerupai wajah orang yang sedang berdoa.

    Bapak dua anak yang memiliki usaha jasa konsultan manajemen perusahaan (Kernel Resources) dan konsultan pilkada (Utama Politika) tersebut berpengaruh besar dalam mengkonsep rumahnya. Diungkapkannya jika bisnis yang dijalaninya merupakan investasi pikiran, maka tempat tinggal harus mendukungnya. “Bisnis saya adalah investasi pikiran, maka rumah yang saya bangun ini harus senyaman mungkin. Setelah sibuk bekerja, saya ingin memasuki rumah ini menemukan relaksasi. Nyaman dan dapat lebih fokus bersama keluarga,” ungkap Utama.

    Lebih lanjut dijelaskannya mengenai konsep rumah yang diusungnya, Beliau menuturkan jika tema utama rumah tersebut adalah “Yesterday, Today, dan Tomorrow” dengan sub tema 'memindahkan Ubud ke Palagan.' Ubud yang terkenal dengan pemandangan alamnya, sawah terasiring, memberikan inspirasi bagi Utama dalam menata view rumahnya. “Pemandangan seperti di Ubud menjadi inspirasi saya dalam membentuk view rumah. Lukisan alam persawahan nan segar di depan rumah dapat kami nikmati dari teras lantai dua,” tunjuknya. Diyakinkannya jika area persawahan yang berbatasan dengan jalan depan rumahnya tak akan berganti status, dan dapat dinikmatinya selama berpuluh-puluh tahun ke depan.

    Rumah yang memiliki konsep Yesterday, today dan tomorrow tersebut digambar dan dibangun sendiri oleh suami Betty Rina Susanti tersebut. Sambil sesekali menceritakan kisah masa lalunya pria kelahiran 1968 tersebut menuturkan jika dengan manajemen yang benar pembangunan rumah akan dapat lebih maksimal. “Manajemen pembangunan rumah langsung saya tangani sendiri, sehingga hasilnya sesuai dengan apa keinginan saya, dan saya merasa cukup puas dengan hasil yang ada,” terang orang tua dari Tiur dan Amanda.

    Menginjakkan kaki pertama memasuki rumah yang memiliki luas tanah 845 m2 nuansa tropis dari taman dan tanaman yang diusungnya terasa kental. Nuansa tropis diusung oleh Utama sebagai penyeimbang bangunan yang terkesan gagah tersebut. Nuansa tropis akan semakin kental terasa tatkala berada di bagian belakang rumah tersebut. Landscape taman belakang nan hijau berkolaborasi dengan kolam renang menyuguhkan view ketenangan jiwa saat berada di dalamnya. “Taman Belakang ini sentuhan tropis lebih kental terasa. Saya ingin rumah saya tetap terasa sejuk dengan tanaman-tanaman yang saya hadirkan. Kuncinya adalah di pemilihan tanaman, saya pilih tanaman yang daunnya tak mudah gugur sehingga tetap hijau dan bersih,” ujarnya sembari menyusuri konsep taman tersebut. Yang tak kalah menarik dari konsep taman tersebut adalah adanya kolam renang sebagai center point dari taman belakang.

    “Kolam ini sebagai tempat saya melepas penat,” ucapnya singkat. Dikatakannya saat tekanan kerja meningkat ayah dari Tiur dan Amanda tersebut sering menghabiskan waktu untuk berenang, berteriak, dan bermeditasi di dalam kolam tersebut. Lebih lanjut pria pecinta motor besar tersebut memaparkan konsep yesterday yang diusungnya terasa kuat di area ini. “Area belakang ini merupakan konsep yesterday yang saya usung,” ucapnya. Taman yang menyatu dengan teras belakang dikonsep bernuansa klasik. Pemilihan furnitur dengan tema klasik terdisplay dengan apik di teras tersebut. Menambah konsep yesterday yang diusungnya pada salah satu sudut area tersebut terdapat sebuah sepeda onthel merk Gazelle dan meja kursi kayu utuh tampil berkelas. “Meja kursi tersebut saya dapatkan langsung dari daerah Madura,” tambahnya singkat. Nuansa masa lalu juga dihadirkan pada pemilihan lantai teras belakang tersebut. Dengan nuansa keramik model terakota warna coklat menambah santai. “Banyak tamu atau teman saya yang suka dengan sudut yesterday ini. Mereka yang sudah terbiasa kesini akan langsung menuju tempat ini untuk berbincang-bincang. Teman-teman motor sering kumpul disini,” tutur pria kelahiran Yogyakarta tersebut. Suasana tersebut semakin kental terasa dengan adanya Gasebo dan beberapa ukiran sulur di sudut kolam renang.

    Pria yang berkantor pusat di Jakarta tersebut memiliki pandangan kemanusiaan yang cukup kuat untuk dijadikan inspirasi. “Saya sering melihat rumahnya besar, garasinya luas, tetapi kamar untuk asisten rumah tangga sangat sempit, bagi saya kurang manusiawi. Saya tak ingin seperti itu, kamar untuk asisten rumah tangga tetap nyaman, meskipun terletak di bagian belakang namun memiliki kamar mandi sendiri, dan kamar cukup luas,” kritiknya tajam.

    “Konsep today saya hadirkan pada bangunan utama, temanya adalah kekinian. Furnitur yang saya pakai lebih bergaya modern namun tetap pada kesan klasiknya,” selorohnya. Rumah dua lantai tersebut memiliki penataan sirkulasi ruang yang terbuka. “Lantai satu banyak untuk kegiatan publik, menerima tamu atau berkumpul bersama saudara dan teman,” katanya tegas.

    Kehangatan dan keterbukaan sang pemilik rumah terhadap setiap tamu yang datang digambarkannya dalam tata sirkulasi ruang di lantai satu. Meminimalkan penggunaan pembatas ruang mati. Area ruang tamu disajikan dengan perbedaan level lantai lebih tinggi. Furnitur yang dihadirkan di ruang tamu menyuguhkan kemewahan namun tetap nyaman. Hiasan dinding menambah suasana ruang tamu terkesan lebih eksklusif. “Ruang tamu sengaja saya bikin lebih tinggi, saya ingin menghormati setiap tamu yang datang dan dibuat senyaman mungkin,”ucapnya yakin.

    Dari area ruang tamu tersebut konsep keterbukaan terasa kuat, karena dapat melihat langsung area living room dan dinning room. Living room terasa lebih santai dengan sofa lebar, televisi untuk kenyamanan, sedangkan dinning room pemilihan furnitur lebih simple dan sedikit resmi terparkir. Dari dua area tersebut dapat menikmati view kolam dan taman di bagian belakang karena Utama menggunakan pembatas ruang berupa kaca. Sedangkan konsep kekinian dihadirkannya pada lantai dengan mengkombinasikan model granit motif serat batu alam dan tegel kunci lawasan. “Termasuk dalam pemilihan pernik-pernik saya konsep sendiri, contohnya meja yang menggunakan bekas mesin jahit, atau meja di living room dengan menggunakan roda mesin molen,” ceritanya semangat.

    Masih di lantai satu terdapat garasi untuk memparkir kendaraannya, dan sebuah pantry dengan konsep yang simple namun tetap fungsional. Sebuah tangga penghubung disalah satu sudut ruang terlihat fungsional namun tetap menyuguhkan gaya modern nan simple. Tangga penghubung tersebut mengkombinasikan antara lantai keramik motif kayu dengan tegel lawasan.

    Lantai dua rumah pasangan Utama Dionisius dan Betty Rina Susanti tersebut dikonsepnya sebagai area yang lebih private. “Lantai dua merupakan area privasi kami. Terdapat kamar tidur utama, dan dua kamar tidur putri kami,” terangnya serius. Pewarnaan dinding terasa masih selaras dengan lantai satu dengan nuansa soft. Lantai motif kayu hadir di lantai dua sebagai sentuhan nuansa tropis nan hangat. Set televisi dan beberapa furnitur bergaya modern menempati lantai dua. “Yang menarik dari lantai dua ini adalah view lukisan alam,” tegasnya.

    Sebuah kenyamanan yang diusungnya ditatanya dalam kamar tidur utama dengan ukuran yang cukup luas. “Ukuran kamar ini kurang lebih 9 x 8 meter,” ucapnya. Furnitur yang diusungnya cukup menarik kombinasi antara gaya klasik dan modern. Ranjang kayu bergaya klasik tampil asik dan nyaman, sedangkan beberapa furnitur lainnya seperti almari, dan set meja kursi tampil lebih modern. “Konsep ini kalau di hotel kelasnya president suite, viewnya taman belakang, suasananya romantis dengan penataan tata cahaya warna kuning,” ungkapnya sambil berkelakar.

    Penataan kamar tidur kedua putrinya tak kalah menarik, menawarkan kenyamanan dan view yang segar. “Konsep kedua kamar putri saya tak jauh berbeda hanya finishing pewarnaannya saja yang beda,” ucap ayah dua putri tersebut. Setelah menunjukkan hasil karya penerjemahan konsep yang diusungnya dalam sebuah rumah, pria yang pernah mengikuti mega event bikers Harley Davidson di Sturgis Dakota Amerika Serikat, menutup perbincangan dengan merahasiakan konsep tomorrow yang diusungnya. Sturgis memang dikenal sebagai City of Riders America dimana semua setiap bikers HD di seluruh dunia sangat merindukan untuk bisa datang kesana, karena Sturgis memiliki acara tahunan yang sangat spesial. “Konsep yesterday, today sudah kami tunjukkan, tomorrow-nya biarlah menjadi rahasia, hanya kami sendiri yang tau,” pungkasnya. Greg – red

    PARTNER
    Archira - Architecture & Interior    A + A Studio    Sesami Architects    Laboratorium Lingkungan Kota & Pemukiman Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW    Team Arsitektur & Desain UKDW    Puri Desain