Solusi Terminix Alternatif Rumah Bebas Rayap
Rumah yang sudah dibangun dengan jerih payah dan biaya yang mahal tentunya sedapat mungkin untuk selalu dijaga keutuhannya. Tidak ada seorang pun yang menginginkan tempat tinggalnya bersama keluarga tercinta tersebut rusak hingga tidak nyaman lagi untuk ditinggali. Dan sangat menyedihkan jika kerusakan pada rumah yang tentunya tidak diinginkan harus terjadi.
Salah satu yang menjadi ancaman kerusakan pada rumah adalah rayap. Keberadaan hewan kecil ini di suatu rumah pastilah tidak diinginkan oleh si empunya rumah. Hewan yang biasanya memakan kayu yang sudah lapuk ini bisa saja memakan kayu yang kondisinya masih bagus. Baik itu furnitur maupun bagian-bagian rumah seperti pintu, jendela, atap rumah, dinding, atau apapun yang berbahan kayu.
Bayangkan jika atap rumah yang berbahan kayu tiba-tiba ambrol karena habis dimakan rayap. Tidak hanya kerugian material yang didapat karena atap rumah menjadi rusak. Namun bayangkan jika ambrolnya atap tumah tersebut menimpa salah satu penghuni rumah. Rayap pun bisa menjadi ancaman nyawa bagi penghuni rumah.
Seperti pengalaman yang disampaikan Branch Manager PT. Agricon Putra Citra Optima Cabang Yogyakarta Nurul Hidayah. Ia mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan bersama rayap. "Saat itu saya ingin merenovasi rumah di bagian garasi rumah," cerita Nurul. "Ketika tukang bangunan membongkar bagian plafon, ternyata bagian kayu-kayu penyangga genteng rumah kropos habis dimakan rayap," cerita Nurul. Kondisinya sangat parah. "Dari luar tidak terlihat kalau kayu-kayu tersebut habis dimakan rayap karena tertutup plafon. Untung ketahuan dan belum sempat ambrol," lanjutnya.
Keberadaan rayap di suatu rumah memang kadang tidak disadari oleh oleh orang awam. Karena rayap tidak selalu menampakkan diri dan merusak benda-benda kayu yang langsung terlihat pemilik rumah. "Sebenarnya ada ciri-ciri tertentu jika di suatu lingkungan berpotensi terinjeksi oleh koloni rayap, yaitu adanya keberadaan laron di wilayah tersebut," kata Nurul.
Ada beberapa jenis rayap yang umum ditemui, yaitu microtermes, macrotermes, dan coptotermes atau rayap tanah. Rayap tanah inilah yang paling ganas dan jangkauannya bisa hingga puluhan meter di atas tanah. Rayap tanah inilah yang sering ditemui merusak bagian-bagian bangunan yang terbuat dari kayu. "Mereka bisa masuk ke sebuah bangunan melalui celah-celah yang retak di sebuah bangunan," jelas Branch QHSE PT Agricon Putra Citra Optima Agus Sugiarto.
Rayap tanah masuk ke rumah biasanya menempati sudut-sudut rumah yang lembab dan kurang terkena sinar matahari langsung. "Contohnya di sekitar kamar mandi atau ruangan-ruangan yang sangat jarang dijamah oleh penghuni rumah," ujar Agus. Dan keberadaan rayap di satu rumah tertentu dapat mencemari rumah lain di sekitarnya.
"Pertama tentunya antisipasi dengan melindungi bagian-bagian rumah dengan anti rayap," jelas Agus. Sebaiknya hal ini bisa dilakukan saat dimulainya pembangunan suatu gedung. "Jadi saat gedung belum jadi atau masih dalam tahap pembangunan, bagian-bagian gedung diselimuti dengan anti rayap," lanjutnya. Namun di gedung yang sudah berdiri pun perlindungan rumah dengan anti rayap juga dapat dilakukan dengan menggunakan cairan kimia (mengandung pestisida).
Agus menjelaskan, pihaknya bersama PT. Agricon Putra Citra Optima yang menggunakan produk pembasmi rayap Terminix dapat membantu mencegah maupun memusnahkan rayap di suatu gedung. Ia menjelaskan, pencegahan serta pemusnahan rayap yang berpotensi merusak bangunan sebaiknya dilakukan oleh pihak yang profesional. "Karena kadang pemusnahan rayap harus menggunakan bahan kimia yang penggunaanya tidak dapat dilakukan sembarang orang," jelas Agus.
Usaha pengendalian rayap yang dilakukan PT. Agricon Putra Citra Optima dengan menggunakan produk anti rayap Terminix ada beberapa macam. Pertama Termite Baiting System (TBS), yaitu pengendalian rayap dengan metode umpan. Metode ini untuk mengidentifikasi keberadaan koloni rayap. Jika ditemukan, maka dengan metode ini akan mengumpan suatu zat yang kemudian akan dimakan rayap. "Umpan tersebut mengandung zat yang jika dimakan rayap tidak akan dapat berganti kulit. Sehingga saat rayap bertambah besar akan mati karena kulitnya tetap kecil," jelas Agus.
Kedua adalah Liquid Barrier System (LBS). Yaitu pengendalian rayap dengan perlindungan menggunakan bahan kimia di sekeliling pondasi bangunan dengan sistem injeksi atau semperot. Kemudian Integrated Termite Management (ITM) atau pengendalian rayap yang merupakan kombinasi antara metode pengumpanan dan metode penggunaan bahan kimia.
Biaya yang dibutuhkan untuk menggunakan jasa PT. Agricon Putra Citra Optima cukup bervariasi. Untuk pengendalian rayap dengan menggunakan TBS, pemusnahan satu koloni rayap memakan biaya Rp 3,5 juta untuk gedung satu lantai, Rp 4 juta dua lantai, dan Rp 4,5 juta untuk tiga lantai. Berlaku kelipatannya untuk pemusnahan lebih dari satu koloni.
Perhitungan biaya untuk pengendalian rayap menggunakan LBS dihitung berdasarkan luas area. Mulai dari Rp 35 ribu per meter persegi untuk luas area <100 meter persegi. Hingga Rp 10 ribu per meter persegi untuk luas area lebih dari 600 meter persegi.
Rayap bagaimana pun tidak dapat dimusnahkan secara permanen karena hewan ini termasuk yang dibutuhkan sebagai hewan pengurai di rantai ekosistem lingkungan. Namun keberadaannya memang mengancam keutuhan rumah. Tinggal bagaimana secara bijaksana dapat mengendalikan hewan ini agar tidak merusak rumah. Bilyarto – red
TERMINIX
Jl. Ireda No. 36 A, Keparakan Lor,
Mergangsan, Yogyakarta
Telp. (0274) 371 844
Fax. (0274) 379 631