Pasang IKLAN BARIS GRATIS! DAFTAR | LOGIN


Merencanakan Dapur Efektif Untuk Hunian Urban

    Darren and Dee kitchen bar
    Kabinet Bawah
    Breakfast Bar
    Kabinet Atas
    Bagian Dapur

    Pada saat ini, permintaan hunian di area perkotaan (urban) semakin meningkat seiring perkembangan ekonomi sehingga berdampak pada keterbatasan lahan untuk membangun hunian. Keterbatasan ini menimbulkan efek luasan hunian menjadi relatif kecil sehingga penghuni dihadapkan pada situasi untuk dapat memaksimalkan penggunaan ruang dalam hunian sehingga aktifitas di dalamnya dapat berjalan secara efektif.

    Pada umumnya area privat pada bangunan hunian menjadi prioritas sedangkan area servis menjadi hal sekunder termasuk dapur. Dapur merupakan bagian area servis yang memiliki fungsi vital terlebih untuk hunian keluarga, tetapi mendapat porsi yang sedikit dalam pembagian ruang di hunian. Pada layout hunian di perumahan, area dapur yang disediakan kurang dapat mengakomodasi kegiatan memasak sebab keterbatasan lahan dan penghematan budget sehingga pada saat serah terima, penghuni harus berusaha untuk mengembangkan dapur hunian mereka agar dapat difungsikan secara maksimal. Luasan dapur pada hunian perkotaan bervariasi, secara umum berkisar antara 3,6 dan 9 m². Keterbatasan ini harus diatasi dengan merencanakan layout dapur, jenis elektronik, peralatan dapur dan sistem penyimpanan yang sesuai sehingga operasional dapur dapat berjalan efektif.

    Bagian Dapur
    Secara umum kitchen set terdiri dari 3 bagian yaitu kabinet bawah, top table, breakfast bar (tambahan) dan kabinet atas. Konsumen awam umumnya mengenal istilah kabinet tetapi untuk memaksimalkan fungsi dan kenyamanan, setidaknya perlu pengetahuan lebih mengenai bagian-bagian pembentuk sebuah dapur.

    1. Kabinet Bawah
    Kabinet bawah merupakan bagian dapur yang menyimpan peralatan dapur sehari-hari atau paling sering digunakan karena posisi ketinggiannya mudah dijangkau tangan. Kemudian kabinet bawah berfungsi sebagai tempat menyimpan saluran sanitasi, tabung gas, dan beberapa peralatan elektronik.

    2. Top Table
    Pada level top table, aktifitas dapur secara dominan terjadi seperti mencuci, menyiapkan, memotong hingga memasak. Ketinggian top table yang sesuai dengan ukuran ideal penghuni sangat penting untuk menjaga kenyamanan saat aktifitas di dapur. Hal yang umum terjadi pada level top table adalah area persiapan sangat sempit karena sudah terpotong dengan area cuci, kompor dan alat elektronik. Untuk mengatasi kondisi ini dapat menambahkan breakfast bar (island) . Secara fungsional material top table harus kuat, tahan air dan tahan api sehingga material yang banyak dipilih adalah batuan alam.

    3. Breakfast Bar (Island)
    Pada kondisi ideal dapur-dapur di Amerika khususnya menggunakan breakfast bar karena difungsi kan sebagai meja sarapan,selain itu fungsinya adalah meja racik tambahan. Secara umum breakfast bar berupa meja bata masif yang dilapisi top table . Di Indonesia breakfast bar ini dikenal dengan istilah island. Pada ruang dapur yang memiliki luas memadai dapat menggunakan island permanen tetapi jika tempat terbatas dapat mensiasati dengan meja island beroda sehingga dapat pindah secara fleksibel.

    4. Kabinet Atas
    Pada bagian kabinet atas barang-barang yang simpan adalah peralatan dapur yang jarang digunakan keseharian karena posisinya yang relatif susah dijangkau dengan ketinggian tertentu. Selain itu kabinet atas difungsikan sebagai media untuk menampilkan barang penunjang estetika atau dekoratif.

    Langkah Perencanaan Dapur yang Efektif
    1. Mengukur Ketersediaan area dapur
    2. Menganalisa posisi keran air dan buangan
    3. Memilih Peralatan Elektronik, peralatan cuci yang ingin di letakan di dapur
    4. Memilih Material Kitchen Set dan Top Table
    5. Menyusun Layout Dapur dengan menempatkan posisi elektronik, peralatan cuci sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk membuat titik listrik, kabinet untuk menutupi saluran buangan air, dll.
    6. Menentukan Lebar Kabinet Bedasarkan rak siap pakai sehingga penyimpanan pada Kitchen Set dapat maksimal.
    7. Jika menginginkan adanya breakfast bar, pastikan lorong dapur minimal 80 cm untuk mengefisienkan pergerakan di dalam memasak.

    Studi Kasus
    Sebuah dapur pada hunian di kota Bandar Lampung yang di ekspos ke ruang keluarga dan berfungsi sebagai dapur memasak (kotor) juga sehingga secara fungsi dan tampilan harus dapat bekerja dengan baik. Luas area dapur adalah 2.5 x 2.5 m yang berdampingan dengan ruang keluarga.Amata Desain

    AMATA DESAIN
    Jl. Jlagran Lor No. 5, Yogyakarta 55272
    Info : 081220950015
    Email : amatadesain@gmail.com
    website : www.amatadesain.com

    PARTNER
    Archira - Architecture & Interior    A + A Studio    Sesami Architects    Laboratorium Lingkungan Kota & Pemukiman Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW    Team Arsitektur & Desain UKDW    Puri Desain