Pasang IKLAN BARIS GRATIS! DAFTAR | LOGIN


Mendesain Restoran Cepat Saji yang Menarik dan Efektif

    Desain Restoran Cepat Saji
    Gambar Diagram Layout Dapur
    Gambar Mural yang Digunakan pada Dinding
    Desain Perspektif Area Makan Indoor
    Desain Perspektif Area Makan Outdoor

    Saat ini bisnis kuliner adalah salah satu jenis usaha yang paling diminati karena merupakan salah satu bisnis yang melingkupi kebutuhan pokok masyarakat sehingga bisnis kuliner yang tepat dapat menghasilkan pundi-pundi dalam jangka waktu singkat dan berkelanjutan dibandingkan sektor bisnis lainnya. Pada saat ini, fenomena yang terjadi pada dunia bisnis kuliner adalah para pemilik usaha kuliner baru berlomba untuk tidak hanya menyuguhkan hidangan yang favorit sebagai cara andalan mengundang tamu-tamunya tetapi bagaimana desain bangunan restoran menjadi faktor pendukung, konsumen untuk tertarik datang ke restoran.

    Sebelum kita memulai mendesain sebuah restoran, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh calon pemilik usaha restoran adalah pasar dan kelas yang ingin dituju. Hal ini yang mempengaruhi dari segi penataan layout restoran, tingkat kenyamanan pengunjung dan yang paling penting adalah budget yang akan dikeluarkan untuk merealisasikan desain sebuah restoran.

    Dibawah ini berdasarkan studi kasus desain restoran kami yang sedang terealisasi, ada beberapa hal utama yang dapat dipertimbangkan dalam proses pencapaian sebuah restoran. Studi kasus saat ini adalah Restoran Fish & Pasta yang berlokasi di jalan Colombo, Samirono Yogyakarta. Bangunan restoran berada di pinggir jalan raya dengan jumlah lantai 3 dan kapasitas pengunjung yang di rencanakan adalah 124 pengunjung umum dan 32 pengunjung untuk meeting room.

    1. Tampak Bangunan
    Fasad atau tampak bangunan menjadi faktor eksternal yang sangat penting karena secara tidak langsung akan membentuk image / gambaran tentang tipikal bangunan restoran yang sesuai pasar dituju. Pada restoran Fish & Pasta konsep yang ingin di bagikan adalah sifat terbuka / welcome sehingga pengunjung tidak merasa segan untuk datang dan masuk karena restoran ini menempatkan sasaran pada pengunjung dari usia remaja dengan harga terjangkau dan kualitas setara.

    Untuk menghadirkan konsep terbuka / welcome, fasad didominasi oleh material transparan seperti kaca. Dapat dilihat dari diagram diatas, ruang publik seperti area makan pada lantai 1 dan lantai 2 menggunakan fasad dominan transparan. Sedangkan untuk lantai 3, material transparan tidak dominan digunakan karena fungsinya yang merupakan ruang privat yaitu sebagai meeting room. Penambahan ikon restoran sebagai daya tarik menggunakan frame hitam yang dibentuk sedemikian rupa menyerupai 2 rumah yang berjajar.

    2. Layout Dapur
    Sebuah hidangan dapat tercipta dan terhidang dengan tepat waktu juga dipengaruhi bagaimana merencanakan denah dapur. Denah dapur akan mempengaruhi sirkulasi dan alur pekerja didalamnya sehingga sebisa mungkin tidak menyilang dan berdekatan sehingga mendukung efisiensi pekerja didalam dapur untuk menyampaikan hasil hidangan.
    Alur sirkulasi masakan keluar dan piring kotor yang masuk dipisahkan seperti pada diagram diatas, sehingga alur sirkulasi pekerja tidak saling bertabrakan.

    3. Layout dan Jarak Tempat duduk
    Pada saat membuat rencana bisnis kuliner, kapasitas tempat duduk merupakan sebuah angka utama yang digunakan untuk menghitung rasio pendapatan dan keuntungan sehingga perkiraan jangka waktu Break Event Point (BEP) dapat dicapai. Semakin rendah tingkat pasar restoran makan maka tingkat kenyamanan pengunjung juga menyesuaikan namun tetap mempertimbangkan ukuran ideal postur pengunjung sehingga tidak mengganggu sirkulasi.

    Penentuan jarak antar tempat duduk menyesuaikan dengan sirkulasi pengunjung dan frekuensi pengunjung yang melalui jarak tersebut, sebagai contoh pada lantai 1, jarak area masuk 3400 mm dimaksudkan agar pengunjung yang datang memesan tidak terlalu berdesakan dengan pengunjung yang sedang makan ataupun yang akan keluar. Untuk jarak antar meja 600 mm dan 1300 mm menyesuaikan dengan standar manusia. Ukuran meja didesain modular dengan ukuran 600x800 mm agar lebih fleksibel dan efisien.

    4. Pembagian Zona Tempat Duduk
    Pasar restoran yang dituju juga menentukan pembagian rasio jumlah zona indoor dan outdoor yang disediakan. Pertimbangan ini tidak hanya berdasarkan faktor kenyamanan dan kebutuhan pengunjung tetapi juga berpengaruh pada biaya operasional sebuah restoran sehingga penentuan zona berpengaruh pada perhitungan rencana bisnis restoran. Restoran Fish & Pasta memiliki tempat duduk di area outdoor yang lebih banyak dibandingkan area indoor. Rasio jumlah tempat makan indoor dan outdoor adalah 54:70. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam biaya perhitungan biaya operasional dan rencana bisnis ke depan.

    5. Sirkulasi
    Pengarahan sirkulasi dapat dilakukan secara tidak langsung dengan cara kita menata dan memberikan jarak antar tempat duduk. Alur sirkulasi sangat penting untuk mengarahkan pengunjung dapat dengan mudah melakukan transaksi pemesanan dan mencapai tempat duduk.

    Sirkulasi utama pengunjung diarahkan dengan menggunakan jarak meja terjauh. Sebagai contoh lantai 1: Sirkulasi utama berada di tepat depan pintu masuk sehingga pengunjung langsung diarahkan ke kasir untuk memesan untuk selanjutnya dapat memutar untuk mencari tempat duduk. Sedangkan untuk pengunjung yang ingin keluar dari lantai 2 maupun lantai 1 dapat menggunakan lajur disebelahnya sehingga tidak saling bertabrakan dengan pengunjung yang berada di depan kasir.

    6. Jenis Perabot
    Pada kelas restoran cepat saji maka, jenis perabot yang ideal dipilih adalah perabot yang modular, mudah dipindahkan dan dibersihkan. Pada kasus restoran Fish & Pasta, kursi dan meja dibuat secara kostum untuk menyelaraskan warna tema restoran. Ukuran setiap perabot dibuat modular untuk menciptakan organisasi tempat duduk yang lebih fleksibel dan efisien.
    Jenis kursi yang digunakan diantaranya: stool, bar stool, dan bench. Sedangkan jenis meja yang digunakan diantaranya meja persegi dan bar table. Sesuai dengan warna tema dan logo restoran yaitu kuning, maka setiap perabot menggunakan aksen warna kuning dikombinasikan dengan warna natural untuk menampilkan kesan hangat dan ramah.

    7. Jenis Dekorasi
    Dekorasi yang ideal untuk sebuah restoran adalah jenis dekorasi yang secara efektif dapat membentuk suasana restoran tetapi mudah untuk perawatannya. Pada kasus ini, kami memilih penggunaan dekorasi lukisan dinding / mural karena dengan peletakan tipe mural yang tepat menambah daya tarik interior dan sebagai salah satu media branding di media sosial.
    Mural yang akan digunakan di Fish & Pasta diselaraskan dengan jenis makanan yang dijual serta menggunakan tone warna yang senada dengan warna pada interior yaitu kuning. Penambahan karakter ikan sebagai ikon dapat digunakan sebagai latar belakang bagi pengunjung yang ingin berfoto di dalam restoran.

    8. Keserasian tema Interior
    Setelah kita memasukan elemen-elemen penting sebuah restoran, yang harus kita lakukan kembali adalah mengkaji ulang keselarasan setiap elemen yang berhubungan satu sama lain sehingga desain restoran dapat terealisasi secara baik dan efektif untuk pemilik usaha maupun pengunjung. Amata Desain

    AMATA DESAIN
    Jl. Jlagran Lor No. 5, Yogyakarta 55272
    Info : 081220950015
    Email : amatadesain@gmail.com
    website : www.amatadesain.com

    PARTNER
    Archira - Architecture & Interior    A + A Studio    Sesami Architects    Laboratorium Lingkungan Kota & Pemukiman Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW    Team Arsitektur & Desain UKDW    Puri Desain