Produk

Desa Wisata Kasongan, sentra kerajinan gerabah yang bermula pada tahun '70an warga yang semula hanya membuat gerabah untuk mengisi waktu luang saat pulang dari sawah, mulai menjadikannya profesi dan ketergantungan hidup. Hampir setiap rumah memproduksi gerabah, dari yang semula pembelinya hanya terbatas masyarakat dan warga sekitar untuk keperluan rumah tangga.

Mengikuti trend dekorasi saat ini, bentuk dan tampilan kerajinan gerabah dari Kasongan turut berkembang dan beraneka ragam. Lempung.co adalah salah satu workshop produsen kerajinan gerabah di daerah Kasongan yang saat ini fokus menyediakan produk homedecor berbahan dasar tanah liat dengan desain cantik nan estetik. Galeri yang berlokasi di Jalan Kasongan No. 49, Karangpule, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta tersebut menyediakan berbagai jenis produk dekorasi seperti pernak-pernik hiasan, lampu tidur, pot, vas bunga, hingga guci dengan berbagai ukuran. “Dulu awal mula memang saya melihat produk gerabah produksi Kasongan memiliki bentuk yang itu-itu saja dan cenderung polos. Kemudian saat itu dapat inspirasi ketika buka Pinterest dan muncul ide untuk berkreasi dengan produk gerabah agar lebih menarik dan diterima oleh konsumen,” cerita Arif Kurniawan, owner Lempung.co.

Ada banyak cara menghias rumah dengan dekorasi-dekorasi nan aesthetic, salah satunya adalah dengan aplikasi cermin hias. Perkembangan bentuk dan model cermin sendiri sejatinya sudah ada sejak kekaisaran Romawi, yang kemudian negara di kawasan Eropa dan Amerika melakukan pengembangan dengan menampilkan cermin sebagai dekorasi karena dapat memantulkan bentuk dari furnitur rumah, memberikan tampilan furniture from head to toe, serta memberikan fungsi bagi pemilik rumah bisa bercermin dimana saja dan kapan saja. Selain itu, cermin juga dapat memberikan ilusi optik sehingga menampilkan kesan ruangan yang lebih lega dibandingkan luasan aslinya.

Kerajinan serat alam adalah kerajinan yang dibuat dari bahan tanaman. Bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan ini biasanya berasal dari daun dan batang dari tanaman tertentu yang memiliki serat. Pemilihan bahan juga harus memperhatikan kualitas dari tanaman itu sendiri agar dapat diketahui tingkat kekuatan, kelenturan, serta keawetan dari bahan tersebut. Salah satu galeri penyedia produk kerajinan, furnitur, hingga pernak-pernik home décor berbahan serat alam yaitu Gudang Handycraft. Galeri yang berlokasi di Jalan Kasongan, Karang Tengah, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta tersebut berhasil meciptakan berbagai macam barang kebutuhan dekorasi rumah berbahan serat alam dengan desain dan tema yang sedang trend sehingga digemari oleh masyarakat.

Gaya dekorasi vintage saat ini semakin dilirik sebagai pengisi interior ruangan yang memiliki karakter dan unik. Tren ini biasanya akan merujuk pada furnitur maupun pernik dekorasi dengan model dan tampilan yang terlihat usang. Namun, di situlah letak keunikan dan estetika dari konsep dekorasi lawasan tersebut. Bahkan, karena bentuk dan tampilannya yang sudah kuno atau terlihat usang inilah yang membuat banyak orang mulai mencintai gaya tersebut.

Salah satu pengusaha yang bergerak di bisnis barang lawasan sejak tahun 1987, yaitu Agus Husin lewat galeri Kartika Antik. “Usaha di bidang jual-beli barang antik ini sebenarnya sudah di mulai keluarga saya sejak era tahun 80-an. Dulunya sempat ikut saudara buka galeri di Jakarta tahun 1997, tepatnya di Jalan Surabaya kawasan Menteng Jakarta Pusat. Kemudian saya memutuskan untuk pindah ke Semarang dan memulai bisnis Kartika Antik ini sejak tahun 2018 sampai sekarang,” ujarnya.

Kesadaran masyarakat akan kebutuhan ruang di dalam hunian terus berkembang pesat. Fungsi ruang dan nilai estetisnya menjadi hal yang begitu diperhatikan. Perihal penataan interior rumah sudah layak dan sepantasnya dipikirkan secara matang untuk menghasilkan ruangan yang tertata dan berkarakter demi memenuhi faktor kenyamanan pada penghuni rumah.

Asanoha Studio menjadi salah satu workshop penyedia jasa desain perencanaan dan kontraktor interior yang terus menunjukkan eksistensinya di wilayah Jogja. Showroom sekaligus rumah produksi yang beralamat di Jalan Bibis, Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta tersebut menawarkan berbagai produk, mulai dari kitchen set, minibar, almari, backdrop TV, serta masih banyak produk interior lainnya. Kiprahnya sebagai jasa penyedia interior yang terbilang sudah cukup lama membuktikan bahwa pengalaman Asanoha Studio sudah tidak perlu diragukan lagi. Serapan konsumen yang disasar juga cukup beragam, mulai dari hunian pribadi, kafe, hingga perkantoran dan sarana pendidikan.

Fungsi lampu tak hanya sekedar sebagai alat penerangan, namun juga menjadi penunjang nilai estetika bangunan. Selain memiliki fungsi pencahayaan, lampu juga dapat menjadi elemen dekoratif yang menyesuaikan dengan konsep ruangan atau keseluruhan bangunan. Diperlukan ketepatan dalam memilih lampu sesuai dengan konsep desain ruang yang diinginkan.

Berbahan logam kuningan telah lama menjadi elemen dekorasi yang banyak diminati masyarakat, terutama para pecinta seni dan penggemar desain klasik dengan kilauannya yang khas. Sebagai simbol kemewahan yang timeless, lampu antik kuningan berhasil mencuri perhatian dengan daya tarik visualnya yang elegan. Di Jogja sendiri terdapat sebuah workshop pengrajin lampu antik berbahan kuningan dengan kualitas mumpuni dan jenis produk yang beraneka ragam bernama Novi Lampu Antik. “Usaha produksi lampu antik berbahan kuningan ini merupakan usaha yang dirintis oleh orang tua suami saya yang sudah berjalan kurang lebih 30 tahun lamanya. Setelah keduanya meninggal, usaha ini kemudian dilanjutkan oleh suami sejak kami belum menikah hingga saat ini,” papar Noviana Dwi Setianingrum, owner Novi Lampu Antik.

Dengan perkembangan bisnis furnitur di Yogyakarta, khususnya olahan dari bahan baku akar kayu jati saat ini telah mampu menembus pasar mancanegara. Adalah AgilCraft Indonesia, sebuah workshop yang berdiri sejak tahun 2004 dengan fokus produksi furnitur, handicraft, dan home décor dari bahan akar kayu jati. “Dalam dunia mebel, akar dan ranting pohon seringkali hanya menjadi bagian yang tidak dimanfaatkan. Kebanyakan hanya berakhir menjadi kayu bakar. Namun saya melihat nilai seni yang ada pada bentuk natural dari akar pohon tersebut, terutama untuk jenis kayu jati. Dari yang awalnya kami memproduksi kerajinan berbahan bambu, akhirnya kami terinspirasi untuk berkreasi dengan bahan baku akar kayu jati ini,” papar Eka Mutiarasari, selaku Executive Manager AgilCraft Indonesia.

Merencanakan desain interior rumah tentang perencanaan furnitur pengisi dan organisasi antar ruang menjadi hal yang harus diperhatikan untuk mencapai tujuan tersebut. Pemilihan serta penempatan furnitur maupun perabot dalam ruangan sebaiknya memiliki keselarasan dalam warna, bentuk maupun fungsi, agar menghindari kesan berantakan dan bertabrakan atau tidak fungsional. Kenyamanan penataan ruang akan terwujud apabila sang pemilik rumah mampu menyeimbangkan komponen-komponen yang ada di dalam rumah sesuai dengan fungsi dan estetikanya.

Mezzani Living yang berdiri di bawah bendera PT Mezzani Mahkota Mataram merupakan salah satu workshop yang berdiri sejak tahun 2022 dengan fokus pada produksi custom furniture dan home décor dari bahan kayu berkualitas yang dapat dijadikan destinasi penyedia kebutuhan furnitur di Jogjakarta. “Kalau di bisnis furnitur kayu dan home décor sebenarnya saya sudah lama. Namun untuk brand Mezzani Living ini sendiri baru mulai sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu karena saya ingin menuangkan ide-ide desain saya dengan lebih bebas ke dalam produk-produk dari Mezzani Living. Kebetulan memang dari dulu suka dengan kayu dan rotan berbentuk natural. Jadi untuk produk-produk dari Mezzani Living lebih banyak bergaya natural karena sebagian besar ide desain produknya dari saya sendiri,” ujar Achis Siswanti, CEO & Founder Mezzani Living.

Kebutuhan dekorasi dan material penunjang rumah serta bangunan semakin berkembang dengan berbagai alternatif pemanfaatan bahan baku, terutama kayu. Diperlukan berbagai inovasi dan ide-ide kreatif dengan memanfaatkan material yang sudah tidak terpakai menjadi produk baru yang memiliki value lebih tinggi. Siapa sangka produk dekorasi dan furnitur dari Yogyakarta, khususnya olahan dari bahan kayu bekas ternyata juga mampu menembus pasar mancanegara. Adalah DariKayu Woodeco, sebuah workshop yang berdiri sejak tahun 2010 dengan fokus pada produksi wallpanel hingga furnitur antik, handicraft, dan home décor baik interior maupun eksterior dari bahan kayu lawas bekas bongkaran bangunan rumah.

Dunia anak-anak adalah tentang bermain. Namun ketika bermain, balita juga dapat sekaligus belajar. Dengan memberikan mainan yang tepat, anak juga bisa belajar tentang banyak hal, sembari menstimulasi kemampuan motoriknya dengan cara yang menyenangkan. Saat ini banyak bermunculan workshop kids hardware hadir dengan menawarkan berbagai jenis mainan dengan kualitas terbaik. Di samping modelnya yang unik, mainan berbahan kayu ini juga memiliki banyak manfaat bagi anak, khususnya balita. Mainan kayu dengan desain berbeda tentunya akan memberikan manfaat yang berbeda juga. Selain itu, perkembangan desain wooden kids hardware yang semakin up to date juga dapat melengkapi sisi dekorasi interior maupun eksterior bangunan sehingga menambah kesan estetik.

Berdiri sejak tahun 2020, Woodenlen menjadi salah satu workshop yang jeli melihat peluang bisnis di bidang tersebut. Dengan label sebagai produsen jungle gym dengan wall climbing pertama di Indonesia, Woodenlen memang fokus pada produksi hardware penunjang kegiatan anak berbahan kayu. Inovasi jenis serta desain kids hardware yang diproduksi oleh workshop yang berlokasi di Jalan Gandhok Tambakan No. 76, Tambakan, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, tersebut menjadi trend sekaligus material yang melengkapi dekorasi rumah dengan desain-desain cantiknya. “Dengan basic pendidikan saya dan suami di bidang psikologi, saya melihat bahwa motorik anak di usia dini sangat penting untuk perkembangan anak tersebut di masa depan. Berangkat dari ilmu tersebut memang dari dulu kami sangat concern dengan dunia perkembangan anak dan cita-cita kami ingin sekali mendirikan sebuah sekolah. Kemudian saat pandemi saya punya keinginan membuat wahana permainan untuk anak karena saat itu tidak bisa kemana-mana. Sempat cari-cari workshop yang menjual kebutuhan tersebut juga saat itu tidak ada. Kebetulan suami juga seorang atlet panjat tebing jadi kami punya ide untuk membuat sendiri wahana wall climbing untuk anak,” papar Resi Gusti Nurrega, M. Psi., owner Woodenlen.