Pasang IKLAN BARIS GRATIS! DAFTAR | LOGIN


Inspirasi – Penghawaan Untuk Rumah

    Penghawaan Untuk Rumah
    Penghawaan Untuk Rumah

       

    Beberapa hari yang lalu, tema artikel untuk bulan ini muncul di pesan pendek smartphone saya, “Tentang inspirasi rumah, agar bisa bernapas ya..” Begitu bunyinya. Sesaat saya bersemangat, sedetik kemudian saya frustasi. Hmm.. Bagaimana tidak, banyak sekali hal mengenai rumah dan 'napas' yang ada dalam kepala saya yang ingin saya bagi bersama dengan Anda. Pertama, apakah yang sebenarnya disebut dengan napas? Lalu apakah korelasi antara napas dengan penghawaan, mengapa judul yang saya pilih adalah Inspirasi Napas-Penghawaan Untuk Rumah? Napas, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah udara yang dihisap melalui hidung atau mulut dan dikeluarkan kembali dari paru-paru. Sedangkan Hawa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan udara pada suatu tempat; iklim: -- bersih; -- panas; -- dingin. Maka secara global, paragraf berikut dan seterusnya akan berisi mengenai cara memasukkan udara ke dalam rumah agar dapat membuat keadaan udara di dalam rumah menjadi lebih baik.

    Udara atau hawalah yang menopang hidup manusia, dan udara atau hawalah yang menjadikan jiwa manusia itu ada. Begitupun dengan rumah, udara atau hawalah yang menjadi jiwa sebuah rumah karena udara yang menentukan apakah rumah itu nyaman atau tidak untuk didiami. Maka penting sekali menciptakan sirkulasi udara/penghawaan yang baik dalam sebuah rumah. Karena sirkulasi udara yang baik menghidupkan jiwa rumah, sebagaimana jiwa menghidupi manusia. Bagaimana mungkin rumah akan nyaman jika sang jiwa tidak hidup? Maka bagi orang Jawa rumah disebut juga “Dalem atau Ndalem”. Kata yang juga digunakan untuk menyebut diri “saya atau aku”. Dapatkah kita memperlakukan rumah sebagaimana kita memperlakukan diri kita sendiri? Jawabannya adalah, “Tentu”. Bahkan sebenarnya kita dapat memperlakukan apa saja terhadap rumah kita seperti kita memperlakukan diri kita sendiri. Tidak mudah, pasti. Karena saya pun berdarah-darah melakukannya. Rumah pun perlu diperlakukan sebagai diri, kenapa? Karena setiap wadah yang menampung aktifitas manusia, memiliki jiwa yang hidup. Jiwa itu adalah sikap diri kita terhadap wadah yang kita diami. Bukan kita yang akan pertama menilai, tetapi orang lain. Mungkin Anda sendiri pernah datang ke rumah saudara dan berkata, ”Wah, rumahmu kok sumpek ya” atau ”Wah, rumahmu kok lega ya.” Padahal secara fisik tidak ada yang salah dengan penataan rumahnya. Kita pada saat itu sedang menangkap citra jiwa rumah itu yang merupakan citra sikap pribadi orang tersebut dalam menyikapi rumahnya. Hal itu akhirnya terlihat secara visual lewat penataan dan konfigurasi di dalam rumahnya.

    Rumah Anda Adalah Citra Jiwa Anda
    Menurut saya, setiap rumah memiliki karakter sendiri-sendiri. Bahkan rumah yang serupa, memiliki karakter yang berbeda di cluster-cluster modern. Ada yang bercitra feminin, ada yang maskulin. Ada yang hangat, ada pula yang dingin padahal, model fasad serupa. Perbedaannya mungkin hanya pada cat (terkadang), soft furnishing (tirai, keset), pepohonan, dan beberapa hal kecil bersifat tidak permanen lainnya. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Karena rumah memiliki jiwa, yang Anda tiupkan bersama dengan pilihan-pilihan finishing kecil seperti cat, tirai, pilihan pohon, dan pernak-pernik lainnya tadi.

    Maka, sekarang, rasakanlah tiap tarikan napas dalam setiap pori tubuh Anda, luar biasa bukan? Bukan hanya sekedar aliran udara yang keluar dan masuk melalui hidung atau mulut dan dikembalikan oleh paru-paru. Lalu, rasakanlah rumah Anda. Pengap? Berantakan? Sumpek? Namun sungguh, rumah tidak berbeda dengan tubuh Anda. Apabila Anda memperhatikan dengan seksama, terkadang yang dibutuhkan hanya sekedar membuka jendela dan bukan membongkar dinding membuat opening.

    Napas Dan Penghawaan Bagi Rumah
    Secara harfiah, napas bagi rumah tentu saja berkaitan dengan udara dan sirkulasinya. Untuk yang hendak atau sedang membangun rumah, pastikan unsur-unsur berikut tercakup dalam rumah Anda. Dan bagaimana dengan Anda yang rumahnya telah terbangun? Mari kita lihat bagaimana menyikapi yang telah ada.
    Terdapat 7 Hal penting menjaga rumah anda agar tetap segar, sejuk, dan semilir:
    1. Orientasi/arah dan bukaan rumah
    Utara-selatan adalah orientasi yang terbaik. Semakin luas bidang rumah yang terpapar di poros utara-selatan meminimalkan insulasi panas, begitu pula dengan bukaan rumah/opening, sebaiknya berada di utara-selatan agar tidak tersorot langsung oleh sinar matahari terbit dan menjelang terbenam. Untuk rumah yang berada pada poros barat-timur, atau memiliki bukaan rumah/opening pada poros barat-timur dapat disiasati dengan penggunaan shading, kanopi, atau kisi-kisi.
    2.Teras dan Ruang Transisional/Antara
    Teras bukan hanya sekedar tempat untuk duduk-duduk, teras berfungsi juga untuk mengkondisikan udara panas dari luar. Wujud teras yang teduh adalah dengan perpanjangan atap atau topi-topi atau kanopi, bisa juga dilengkapi dengan vegetasi yang berfungsi mendinginkan udara luar yang hendak masuk ke dalam rumah.
    Ruang transisi memungkinkan udara untuk menurunkan suhunya sendiri sebelum masuk ke dalam ruang terpakai maka ruang seperti foyer penting untuk dipertimbangkan ada di hunian Anda atau ruang yang bisa berfungsi serupa itu.
    3.Ketinggian Plafond
    Prinsipnya,semakin tinggi plafon semakin baik. Sebab, paparan panas semakin minimal dan volume udara yang ditampung dalam ruang semakin besar.
    4.Atap
    Jenis pilihan atap mempengaruhi treatment yang dipakai. Jika menggunakan atap konvensional, usahakan sirkulasi udara di ruang antara plafond dan atap bagus, sebab ruang ini berfungsi sebagai insulasi panas. Jika udara panas yang terakumulasi di ruang ini cepat terbuang maka ruang terpakai yang berada di bawah plafon pasti nyaman. Jika memilih menggunakan atap dag, usahakan memanfaatkan atap untuk fungsi yang bisa menahan paparan sinar matahari langsung ke dag, misal memanfaatkannya untuk roof garden.
    5. Kolam luar dan (atau) dalam
    Kolam sangat berfungsi menjaga suhu ruang, baik ruang dalam maupun luar. Keberadaan kolam air menjaga kelembaban udara di sekitarnya. Karena saat suhu naik, air yang menguap dari kolam ini akan memenuhi udara di dalam ruang dan menjaga suhu tetap stabil.
    6. Ruang terbuka
    Ruang terbuka penting terutama untuk yang berada di dalam rumah, seperti taman dalam. Taman ini berfungsi mempercepat sirkulasi udara di dalam rumah untuk berganti. Semakin banyak area yang memungkinkan udara cepat berganti dengan udara luar maka udara di dalam ruang pasti stabil.
    7. Vegetasi
    Prinsip vegetasi disini berfungsi, menyeimbangkan suhu udara antara ruang dalam dan ruang luar. Jika kita sudah mengkondisikan suhu udara di lingkungan luar sejuk maka otomatis udara di dalam rumah pasti ikut terkondisikan karena iklim mikro sudah terbentuk. Sekarang Anda telah mengerti isi kepala saya mengenai napas/penghawaan dalam rumah. Jadi, mulailah memperhatikan rumah Anda. Siapa tahu, Anda hanya perlu untuk membuka jendela. (Arsitektur8-RJI.com)

    PARTNER
    Archira - Architecture & Interior    A + A Studio    Sesami Architects    Laboratorium Lingkungan Kota & Pemukiman Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW    Team Arsitektur & Desain UKDW    Puri Desain