Rumah Galery Industrial Identitas Hadi 'HASOE' Soesanto
Artikel Terkait
Saat ini gaya arsitektur industrial tengah menjadi trend di masyarakat. Banyak tempat yang mengaplikasikan konsep ini karena menarik dan unik. Gaya ini juga sering diterapkan pada interior kafe dan restoran. Namun seiring perkembangan zaman, gaya industrial menjadi gaya favorit masyarakat untuk diterapkan pada hunian pribadinya. Seperti diketahui, gaya rumah industrial punya tampilan desain yang jauh dari kata cantik, menawan, dan elegan. Hal inilah yang membuat gaya industrial terlihat unik dan berbeda dengan gaya lainnya. Keunikan gaya bangunan tersebut rupanya juga turut menginspirasi seorang Hadi Soesanto dalam membangun hunian pribadinya yang beralamat di dusun Gamping Lor, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Awal mula pembangunan rumah yang berdiri di atas lahan seluas 168 m² tersebut pun turut menyimpan cerita tersendiri. “Jadi dulu awalnya tempat ini merupakan lahan untuk persinggahan pekerja-pekerja pabrik gamping. Ada bangunan namun hanya seadanya saja. Mulai tahun 1998 saya sewa, kemudian pada saat bencana gempa tahun 2006 mengalami dampak kerusakan sehingga harus di renovasi lagi. Dari awal sebenarnya saya ingin membeli tempat ini, namun pemiliknya tidak memperbolehkan kalau saya beli, hanya disewakan saja. Entah namanya pulung atau bagaimana, akhirnya tahun 2008 pemiliknya memperbolehkan saya untuk membeli tempat ini. Kemudian mulai saya bangun secara bertahap hingga menjadi seperti sekarang ini,” tutur pria yang akrab disapa Hasoe tersebut.
Nampak dari fasad bangunan 2 lantai dengan sebuah rooftop tersebut, secara bentuk bangunan utamanya sendiri bergaya rumah minimalis modern pada umumnya. Namun aksen dekorasi ekterior bergaya industrial nan kental membuatnya nampak berbeda. Konsep arsitektur tersebut diperkuat dengan memaksimalkan banyak bukaan lewat aplikasi material kaca berukuran besar pada sisi dinding depannya. Selain untuk memaksimalkan sirkulasi cahaya dan udara alami dari luar, hal tersebut juga dilakukan agar ruangan dalam rumah tidak terkesan sempit mengingat luasan bangunan yang tidak terlalu besar. Pada sisi bagian depan rumah tersebut tampil menarik dengan aplikasi material aluminium sheet dipadukan dengan dinding unfinished yang semakin memperkuat konsep arsitektur industrial. Sentuhan dekorasi unik diberikan dengan adanya sebuah gambar karakter Hasoe lengkap dengan kostum panggungnya yang nyentrik pada salah satu dinding fasad, menggambarkan identitas pemilik rumah.
Memasuki ke dalam area ruangan rumah milik seniman lukis dan musik tersebut, terdapat sebuah ruang tamu bernuansa industrial minimalis dengan penggunaan furnitur nan simpel. Dominasi unsur unfinished tetap dipertahankan pada ruang tamu tersebut. Sebuah table set besi bergaya minimalis modern nampak tertata di tengah ruangan sebagai tempat duduk bagi tamu, ditambah dengan sebuah televisi layar datar berukuran besar menjadi sarana entertainment ruang tamu. Aplikasi bukaan kaca berukuran besar pada sisi dinding menjadikan ruangan terasa lega. Unsur seni diberikan pada bagian sisi dinding hingga plafon dengan berbagai hasil karya lukisan dari beberapa genre. Beberapa pernak-pernik penghias ruangan juga ditambahkan pada sudut-sudut ruang tamu yang semakin mempercantik tampilannya. “Sebenarnya apa yang saya lakukan pada lukisan-lukisan di rumah ini sempat menuai pro-kontra dari rekan sesama seniman. Mereka menganggap seharusnya hasil karya tidak ditempatkan seperti ini karena menurut mereka, lukisan tersebut jadi tidak bernilai. Namun saya menanggapinya dengan santai. Ya, mau bagaimana lagi wong saya memang tidak punya galeri yang cukup besar untuk memajang semua lukisan tersebut,” imbuh pria asli Jember tersebut.
Masuk lebih ke dalam area rumah, terdapat sebuah ruang utama yang bersanding dengan area kitchen dan meja makan bernuansa minimalis nan simpel. Unsur unfinished masih mendominasi dengan paduan aplikasi furnitur bergaya minimalis pada ruangan tersebut memberikan kesan lega, meskipun luasannya terbilang tidak begitu luas. Beberapa hasil karya lukisan kembali ditampilkan pada sisi dinding dan plafon yang mempercantik tampilan ruang utama.
Beralih menuju area lantai atas, dimana spot favorit rumah dari Hasoe tersebut berada. Area lantai atas tersebut difungsikan sebagai galeri lukisan dengan konsep terbuka tanpa sekat. Hasil karya seni lukis yang lebih banyak nampak memenuhi sisi dinding area lantai atas tersebut. Selain menjadi galeri lukisan, ruangan tersebut juga menjadi tempat Hadi Soesanto menghasilkan karya-karyanya yang telah diakui bukan hanya di dalam negeri, namun juga hingga mancanegara. “Memang pada dasarnya saya suka rumah yang minimalis, terang, dan tidak banyak sekat. Maka dari itu area lantai atas ini memang sengaja saya konsep plong-plongan, artinya tanpa sekat. Karena memang saya siapkan untuk galeri lukisan dan tempat saya melukis. Selain itu, di tempat ini juga sering saya setting untuk kebutuhan studio foto maupun video,” pungkas Hadi Soesanto mengakhiri perbincangan. Farhan –red