Racikan Tropis-Mediteran Forest Kitchen and Gelato
Hadir sejak pertengahan tahun 2014, Forest Kitchen and Gelato menyemarakan jagad kuliner di Yogjakarta. Menyajikan ragam menu bercita rasa nusantara, Chinese, Eropa, dan Gelato. Berlokasi di jalan Laksda Adisucipto Km. 6,7 No 48 Yogyakarta, setiap tamu yang datang akan mendapatkan pengalaman baru. Mulai dari gaya bangunan, pelayanan, dan yang jelas soal cita rasa yang kental dan nikmat.
Membahas gaya bangunan yang diusungnya, Forest Kitchen and Gelato tampil dengan karakter yang kuat. Jika ditengok kanan kirinya maka bangunan restoran tersebut sudah menunjukan kekhasan dari arsitektur yang diusungnya. Dijelaskan Rudy Hartanto selaku Chef Forest Kitchen and Gelato, yang sudah bekerja sejak restoran tersebut berdiri, gaya bangunan klasik Eropa menjadi ciri khas bangunannya.
Sejak muka bangunan, gaya tersebut sudah terasa kental. Nuansa warna coklat dengan aksen-aksen bergaya Eropa hadir mempercantik tampilan muka. Tak hanya di muka bangunan, nuansa klasik Eropa semakin kental terasa tatkala memasuki Forest Kitchen and Gelato. Memasuki bangunan tiga lantai tersebut senyum ramah dari para pelayan akan menyambut. Hal tersebut sudah menjadi standar operasional yang diberlakukan.
Lantai satu dikonsep dengan suasana yang lebih nyaman untuk menyantap makanan bersama keluarga. Pemilihan furnitur bermaterial rotan sintetis menampilkan penataan ruang yang berkelas dan senada dengan dinding serta interiornya. Dikatakan Rudy, bahwa penataan interior dan bangunan tersebut dikonsep langsung oleh sang pemilik Forest Kitchen and Gelato.
“Semua dikonsep langsung dari sang pemilik. Pemilik Forest senang dengan nuansa bangunan klasik Eropa, terlihat dari usaha-usaha lain yang dimilikinya. Konsep Forest ini sebenarnya lebih terasa di lantai tiga. Sang pemilik ingin menyajikan ruangan yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen,” katanya semangat.
Kemewahan tata interior di lantai satu terlihat nyata dengan penggunaan wallpaper pada dinding dan permainan plafon. Plafon dengan sentuhan gaya ukiran dan warna keemasan menjadikan atap lantai satu terasa megah. Ditambah dengan tata cahaya menggunakan lampu drop ceiling warna kuning emas menambah kesan ruangan yang syahdu dan nyaman untuk berkumpul bersama keluarga. “Untuk menambah kesan klasik, owner menggunakan lampu gantung model klasik pula, dan itu terasa lebih kuat nuansa klasik Eropanya,” ucapnya singkat.
Lebih lanjut diterangkan Rudy, jika lantai satu lebih cocok untuk menjamu anggota keluarga. “Lantai satu ini lebih banyak digunakan oleh tamu family. Mereka senang dengan suasana yang kami tawarkan. Anak-anak muda biasanya lebih suka di lantai 3, kalau tamu yang mau meeting kami sediakan ruangan di lantai dua,” terang Rudy.
Masih di lantai satu, nuansa forest semakin kental dihadirkan dengan ornamen pepohonan hijau di beberapa sudut ruangan. Konsep bar tempat meracik berbagai menu minuman tampil serasi dengan material yang dipilihnya. Material akar kayu sebagai kaki dan top table menggunakan lembaran kayu menghadirkan suasana alami layaknya di dalam hutan.
Display menu Gelato diletakkan pada salah sudut ruang tersebut. “Gelato yang kami sajikan memiliki tekstur yang lebih lembut dan segar. Ada sekitar 20 rasa yang selalu kami sajikan,” ungkap chef yang ahli dalam masakan Chinese tersebut. Untuk bisa merasakan nikmatnya ice cream dari Italy tersebut Forest Kitchen and Gelato mematok harga mulai dari 15.000 rupiah. “Kami memiliki mesin sendiri untuk membuat gelato, dibuat dari cream dan susu tanpa air, sehingga tekstur yang dihasilkan lebih lembut. Kami juga ada promo untuk gelato berupa 3 scope lengkap dengan harga 30.000 rupiah,” terangnya yakin.
Menyusuri anak tangga menuju lantai dua, tersaji penataan ruang yang lebih santai dengan adanya furnitur berbentuk sofa. “Di lantai dua kami hadirkan fasilitas ruang meeting yang dapat menampung 50 dan 20 orang dengan fasilitas full AC,” ucapnya. Di lantai dua tersebut cocok bagi mereka yang ingin menjamu rekan kerja atau kolega. Suasananya yang tidak terlalu resmi namun dapat dengan fokus saat membicarakan bisnis. Permainan wallpaper masih mendominasi pada dinding di area tersebut. Dari lantai dua tersebut dapat menikmati lalu lalang kendaraan di jalan Laksda Adisucipto.
Apabila ingin merasakan nuansa alam dan lebih santai saat menyantap hidangan sembari berbincang bersama teman, lantai tiga menjadi pilihannya. “Lantai tiga dengan konsep semi outdoor, suasana taman lebih kental terasa. Forest atau hutan yang hijau dapat dirasakan disini,”ucapnya saat menunjukan suasana di lantai tersebut. Berbagai tanaman dihadirkan di lantai tersebut. Hijaunya taman akan semakin membuat nyaman saat berlama-lama sembari ngobrol dan menyantap segarnya gelato. Furnitur yang dihadirkan di lantai tersebut lebih santai, nyaman, dan sirkulasi udara terasa lebih lancar.
Selain dari tata interior yang menarik, cita rasa yang disajikan juga tak kalah menarik. Berbagai pilihan menu dari Nusantara, Chinese dan Eropa dapat menjadi pilihan untuk menggoyang lidah.
Untuk menu Chinese food ada Juanlo Seafood, Buncis Szecuan, Udang Telur Asin, Nasi Goreng Seafood, Tom Yam Seafood, Bebek Ala Hongkong, Udang Szechuan, dan lain-lain. Sedangkan menu western ada menu Choco Lava, Green Garden Salad, aneka pasta, Australia sirloin steak, salmon steak, spaghetty bolognaise, chicken cream soup, nachos, roast chicken, dan beberapa menu lainya.
Untuk menu Chinese food, beberapa yang menarik dan menjadi andalan di tempat ini adalah Buncis Szechuan, dan Juanlo Seafood. Dijelaskan Rudy, Juanlo Seafood merupakan sajian soup yang menyegarkan. “Juanlo Seafood ini berisi Cumi, ikan kakap, udang, bakso ikan, sayur poling, dengan kuah mendidih berisikan Jamur dan sawi. Satu menu ini bisa untuk 6 orang. Rasanya segar dan nikmat, atau dapat juga mencoba Buncis Szechuan,” jelasnya yakin. Buncis Szechuan ini dikatakannya lebih lanjut cukup unik cara memasaknya, telur digoreng terlebih dahulu secara terpisah. Bumbu, buncis, dan daging sapi dimasak terlebih dahulu, setelah cukup matang telur goreng kembali dimasukan. Hasilnya citarasa manis, gurih, dan pedas bercampur dengan nikmatnya.
Ada juga menu yang tak kalah menarik seperti Udang Telur Asin, udang yang dibaluri kuning telur asin dan digoreng tepung akan menghasilkan rasa gurih dan renyah saat digigit. Menu Bebek Ala Hongkong juga dapat menjadi pilihan menu yang membuat ketagihan. Cara masak dipanggang akan membuat tekstur daging bebek menjadi lunak dan gurihnya begitu kental terasa.. hmmmmm nyumiii. Pecinta nasi goreng, dapat memilih menu Nasi Goreng Yan Cow. “Yan Cow adalah nama daerah di China, nasi goreng ini berisi, daging ayam, udang, kacang polong, bawang bombai, dan cabai merah. Nikmat pastinya,” ucapnya yakin.
Menu dessert ada choco lava yang manis. Cake dengan coklat lumer di dalamnya, akan meleleh tatkala disantap, dipadukan dengan ice cream gelato, menjadikan menu ini terasa nikmat di dalam mulut. Untuk minuman Forest Kitchen and Gelato juga memiliki beragam menu yang siap melegakan dahaga. Antara lain Coffee Cheese racikan kopi yang dimixed dengan keju, Fruit Forest racikan soda, sirup, dan buah-buahan, serta masih banyak lagi menu lainnya.
Untuk dapat menikmati kombinasi yang pas antara menu dan suasana makan tersebut, Forest Kitchen and Gelato buka dari pukul 10.00 hingga 23.00. Soal harga makanan yang ditawarkan relatif terjangkau untuk menjamu keluarga, teman, atau kolega. “Harga menu disini mulai dari 15.000 untuk perpack hingga 100.000,” pungkas Rudy. Greg – red
Forest Kitchen and Gelato
Jl. Laksda Adisucipto Km. 6,7
No. 48, Yogyakarta
Telp: (0274) 486611 / 489263