Pasang IKLAN BARIS GRATIS! DAFTAR | LOGIN


Mendesain Kamar Mandi

    Contoh kamar mandi kering
    Contoh kamar mandi basah
    Contoh pemilihan warna keramik dan sanitary
    Studi kasus tampak bathroom dan wastafel
    Contoh dekorasi kamar mandi

    Kamar mandi adalah ruang servis yang memiliki fungsi vital untuk berlangsungnya kegiatan hunian di dalam rumah. Pada dasarnya kamar mandi dibedakan atas 2 jenis yaitu kamar mandi basah dan kamar mandi kering.

    Pada umumnya bangunan hunian tua di Indonesia menggunakan tipe kamar mandi basah. Kamar mandi basah biasanya memiliki bak penampungan air dan tidak ada perbedaan level lantai pada ruang dalam kamar mandi sehingga saat kamar mandi digunakan untuk kegiatan mandi maka secara bersamaan seluruh lantai kamar mandi akan basah atau terpapar air. Penggunaan bak penampungan air pada dasarnya diakibatkan karena dahulu persediaan aliran air tidak stabil sehingga memerlukan wadah untuk menyimpan persediaan air. Namun seiring berjalannya waktu bangunan hunian di kota mulai beralih menggunakan kamar mandi kering karena memiliki kelebihan lebih hemat air, meminimalkan genangan air, area kakus menjadi lebih nyaman, meminimalkan tumbuhnya jentik nyamuk pada bak penampungan.

    Jenis kamar mandi kering pada awalnya berasal dari tipe kamar mandi di Amerika Serikat. Jenis ini memiliki 3 jenis yaitu kamar mandi lengkap (terdiri dari bath tub, kakus, shower dan wastafel), kamar mandi setengah (terdiri dari kakus dan wastafel), kamar mandi ¾ (terdiri dari shower, kakus dan wastafel). Pada perkembangan desain hunian kelas menengah Indonesia secara dominan menggunakan tipe kamar mandi ¾ karena alasan fungsi dan keterbatasan ruang yang tersedia.

    Kamar mandi adalah ruang yang harus mengakomodasi fitur-fitur sanitari didalamnya termasuk wastafel, closet, jet washer, shower, bath up(optional) dan aksesoris. Berikut merupakan langkah-langkah untuk merencanakan desain kamar mandi pada hunian :
    Menentukan Layout Kamar Mandi
    Penentuan Layout kamar mandi berdasarkan kebutuhan penggunaan dan ketersediaan lahan di rumah. Kenyamanan ruang kamar mandi dipengaruhi oleh dimensi ruang gerak dan penempatan perlengkapan sanitasi. Beberapa ukuran yang di pakai untuk generalisasi tingkat kenyamanan dalam ruang kamar mandi yaitu area shower (90/80 cm (lebar) x 145/135 cm (panjang), area kakus (100/90 cm (lebar) x 145/135 cm (panjang), wastafel disesuaikan dengan ketersediaan ruang.

    Menentukan Perlengkapan Sanitary
    Penentuan sanitary biasanya berkaitan dengan budget tiap pengguna karena rentang harga setiap merk dapat sangat jauh sesuai dengan model dan inovasi yang ditawarkan. Hal yang perlu diperhatikan saat memilih perlengkapan jenis sanitary selain ketersediaan dana adalah luasan lahan yang tersedia sehingga tidak mengurangi kenyamanan penggunaan ruang dalam kamar mandi. Warna perlengkapan sanitary yang dipilih sebisa mungkin mengarah pada warna netral (contoh : putih) dengan pertimbangkan supaya penyesuaian dengan warna keramik lebih mudah.

    Pemilihan Warna Keramik
    Warna yang dipilih untuk melengkapi estetika kamar mandi akan sangat variatif berdasarkan selera dan tema tiap pengguna. Pada edisi kami ingin memberikan tips untuk mempermudah menentukan perpaduan warna keramik kamar mandi. Pada Lantai kamar mandi, pilih warna paling tua dibandingkan bidang lainnya. Dinding kamar mandi diusahakan menggunakan 1 jenis warna saja yang netral kecuali ingin memberikan akses pada sisi dinding tertentu berupa keramik motif atau warna. tekstur kayu pada keramik dapat menambah kesan ramah pada kamar mandi. Aksesoris berbentuk vegetasi dapat menambah suasana kamar mandi menjadi lebih segar dan alami. Jenis keramik lantai kamar mandi harus matt agar tidak licin saat terkena air.

    Penentuan Tinggi Plafond dan Elevasi Kamar Mandi Kering
    Tinggi Plafon kamar mandi didasarkan kebutuhan ruang gerak vertikal pengguna, berdasarkan skema dibawah dapat disimpulkan bahwa tinggi plafon minimal pada kamar mandi adalah 210 cm sedangkan pada umumnya tinggi plafond kamar mandi dapat di generalisasi pada level 240 cm dengan pertimbangan ruang kamar mandi biasanya relatif kecil sehingga diperlukan tinggi yang sesuai untuk menjaga skala ruang.

    Elevasi kamar mandi kering secara fungsi dapat diperkirakan membutuhkan ketinggian 2 cm dibandingkan lantai kamar dengan pertimbangkan untuk membatasi lantai kamar mandi saat sedang dibersihkan. Sedangkan elevasi area shower membutuhkan ketinggian 5 cm dibandingkan lantai kamar untuk mengantisipasi luapan dan pantulan air saat sedang mandi. Selain perbedaan elevasi, diperlukan bidang pembatas untuk mencegah pantulan air shower yang biasa digunakan adalah panel kaca dan tirai plastik.

    Bukaan Kamar Mandi
    Ruang kamar mandi merupakan ruang privat yang memerlukan sirkulasi udara yang optimal karena kadar kelembapan pada ruang ini relatif tinggi. Pada saat mendesain kamar mandi harus dipertimbangkan untuk penempatan bukaan yang disebut bovenling atau penggunaan exhaust fan. Saat ruang kamar mandi dibiarkan lembab maka terdapat kemungkinan muncul bercak jamur pada plafon gypsum.

    Pemilihan Aksesoris Sanitary & Dekorasi
    Pada saat merencanakan kamar mandi, hal yang harus dipikirkan adalah ketersediaan aksesoris dan dekorasi karena dapat melengkapi kenyamanan kegiatan didalam kamar mandi. Aksesoris sanitary berupa paper toilet holder, towel hanger, wastafel cabinet, dressing table & mirror.

    Studi Kasus Desain Toilet Pada Hunian dengan luas 2x2 m
    Dibawah ini kami mencoba melampirkan simulasi layout untuk ruang kamar mandi dimana pada umumnya luasan kamar mandi pada bangunan hunian di Indonesia adalah 2x2 m. Beberapa syarat kebutuhan yang ingin kami masukan adalah kamar mandi ini adalah kepemilikan bersama sehingga harus dapat berfungsi ganda yaitu sebagai kamar mandi privat dan umum. Untuk mengakomodasi fungsi privat maka kami hadirkan pintu ganda dalam toilet sehingga dapat diakses langsung kamar utama maupun ruang luar.

    Penempatan wastafel kami letakan pada bagian luar dengan pertimbangan pengguna toilet akan lebih dari 2 sehingga dapat memaksimalkan fungsi ruang untuk digunakan pada waktu bersamaan. Penggunaan Jenis Keramik lantai dibedakaan menjadi 2 tekstur yaitu light gray dan kayu untuk memberikan aksen pada kamar mandi.

    Rencana kamar mandi dengan tipe multi-user ini dapat mengefesiensikan ruang hunian dan perawatan untuk operasional pada kegiatan sehari-harinya. Dinding kamar mandi menggunakan 3 variasi warna yaitu light gray, mozaik putih dan motif tegel kunci. Penggunaan light gray dan mozaik putih bertujuan untuk menghadirkan suasana netral dan motif tegel kunci adalah aksen di dalam ruang kamar mandi.

    Lantai kamar mandi menggunakan gray tile dan bone white untuk menyeimbangkan warna dinding sehingga colour tone secara keseluruhan menjadi netral. Jenis lighting yang dipilih ada indirect LED lamp dengan warna warm white dan downlight dengan warna cool daylight. Penggunaan 2 warna lampu ini dapat menyeimbangkan suasana ruang sehingga ruang tetap mendapatkan pencahayaan yang cukup tetapi memiliki kesan hangat.

    Pada sisi wastafel bidang cermin yang memadai diperlukan sebagai sisi pemantul dan sifat kaca yang muda dibersihkan saat terkena busa atau air. Panel kaca di tambahkan incest LED untuk penerangan dan estetika. Selain itu cabinet dibawah wastafel menggunakan multiplex dilapisi HPL/kayu solid berfungsi untuk menyembunyikan instalasi pembuangan wastafel tetapi cabinet harus dapat dibuka untuk melakukan perawatan wastafel. Amata Desain

    Amata Desain
    Jl. Jlagran Lor No. 5, Yogyakarta 55272
    Info : 081220950015
    Email : amatadesain@gmail.com
    website : www.amatadesain.com

    PARTNER
    Archira - Architecture & Interior    A + A Studio    Sesami Architects    Laboratorium Lingkungan Kota & Pemukiman Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW    Team Arsitektur & Desain UKDW    Puri Desain