Mendesain Home Office di Rumah
TREND SMALL OFFICE HOME OFFICE (SOHO)
Pada dasarnya di tahun 1980-an telah dicetuskan prediksi bahwa akan muncul masyarakat jaringan dimana manusia tidak perlu pergi ke sebuah institusi untuk melakukan pekerjaan dan bertemu manusia lain tetapi dapat menggunakan teknologi informasi. Seiring berkembangnya era digitalisasi maka pekerjaan dapat dilakukan dimana saja termasuk di dalam rumah dengan bantuan internet. Pekerjaan yang memungkinkan dan fleksibel untuk dilakukan di luar bangunan kantor adalah pekerjaan yang berhubungan dengan jasa. Beberapa faktor yang memiliki nilai lebih saat memiliki kantor di rumah yaitu rumah menjadi memiliki nilai komersial, membantu penghuni rumah yang memiliki keterbatasan waktu untuk bekerja (Contoh : ibu rumah tangga yang tidak dapat meninggalkan karena harus menjaga anak), di kota besar jarak tempuh ke tempat kerja akan menimbulkan biaya transportasi, jam kerja dapat diatur secara personal (fleksibel). Saat ini jenis hunian yang dilengkapi dengan fungsi sebagai tempat bekerja dikenal dengan sebutan Small Office Home Office (SOHO).
DESAIN Home Office di dalam rumah
Pada aplikasi sehari-hari SOHO dapat diwujudkan dengan membeli hunian yang telah dirancang sebagai SOHO atau menciptakan ruang kerja (home office) dari ruang yang tersedia di dalam rumah. Beberapa ruang didalam rumah yang dapat digunakan untuk merealisasikan home office adalah ruang tamu, garasi, ruang keluarga atas (jika rumah bertingkat), teras belakang rumah. Penentuan ruang yang akan dipakai berdasarkan dari kebutuhan fungsi ruang dan jenis aktivitas, sebagai contoh apakah ruang kerja akan memiliki karyawan, apakah klien butuh datang ke rumah untuk bertransaksi atau bernegosiasi, apakah rumah eksisting memiliki ketersediaan luasan yang diperlukan sehingga tidak menggagu kenyamanan dan privasi penghuni rumah lainnya.
MENCIPTAKAN HOME OFFICE YANG PRODUKTIF
Pada perencanaan desain untuk merealisasikan sebuah home office di dalam rumah perlu mempertimbangkan beberapa hal sehingga ruang kerja yang tercipta dapat menjawab kebutuhan secara kenyamanan, keindahan dan fungsi komersial yang dibutuhkan. Beberapa hal yang dapat menjadi acuan dalam memulai merancang home office adalah :
1. Menentukan ruang yang akan digunakan sebagai home office
Penentuan lokasi home office akan sangat subjektif berdasarkan kondisi dan kebutuhan setiap penghuni rumah. Sebagai contoh : jika home office bergerak dibidang jasa konsultasi yang mebutuhkan intensitas klien untuk datang ke rumah maka penempatan home office harus berada pada ruang publik (contoh ruang publik dalam rumah : ruang tamu, garasi) sehingga klien tidak perlu melalui ruang privat rumah untuk dapat berkonsultasi kecuali klien yang datang adalah tipe-tipe khusus. Pada saat home office memerlukan keberadaan karyawan maka lokasi home office harus berdekatan dengan area servis (contoh area servis : dapur, kamar mandi) sehingga dapat mengatur sirkulasi orang luar (karyawan) dalam bangunan hunian.
2. Menentukan batasan home office dan ruang privat rumah
Zona home office harus ditentukan secara jelas dari awal sehingga pada proses operasional nya tidak mengurangi kenyamanan dan privasi sesama pengguna di dalam rumah. Batasan ruangan dapat menggunakan partisi yang permanen dan semi permanen sesuai dengan perkiraan operasional home office. Partisi permanen dapat berupa panel kaca, gipsum, kayu, tembok bata. Sedangkan partisi semi permanen dapat berupa panel alumunium, komposit yang dapat dilipat sehingga dapat digunakan secara fleksibel.
3. Mendata kebutuhan peralatan dan perabot yang diperlukan
Perencanaan peralatan dan perabot dapat mempermudah untuk mengatur layout ruang sehingga dapat memaksimalkan tercapainya. kebutuhan ruang. Sebagai contoh dalam proses operasional ruang kerja, dibutuhkan meja kerja dengan jumlah setara jumlah karyawan, peralatan komputer yang diperlukan akan berpengaruh pada penambahan stop kontak sehingga menciptakan kondisi ruang yang lebih rapi tanpa kabel perpanjangan menjalar di dinding dan lantai. Peralatan operasional seperti printer, alat tulis, barang personal harus diletakan pada rak khusus sehingga penyimpanan dan penataan alat menjadi lebih efisien dan maksimal.
MENCIPTAKAN HOME OFFICE YANG NYAMAN
Aktivitas di dalam home office akan berlangsung pada intensitas waktu cukup lama sehingga ruang ini membutuhkan lebih dari sekedar fungsional tetapi juga dapat memberikan suasana nyaman sehingga pengguna ruang kerja tidak merasa tertekan saat berada didalam ruang selama berjam-jam.
1. Pilih jenis dan bentuk perabot yang fungsional tetapi terlihat lebih kasual dengan tujuan pengguna akan merasa lebih rileks berada di dalam ruang dan secara dekorasi menambah keindahan ruang. Sebagai contoh adalah pemilihan perabot dasar yaitu meja, kursi. Secara fungsi ketinggian meja dan kursi secara umum sudah ditentukan untuk mendekati sisi ergonomis (contoh tinggi meja : 750 – 800 mm) pengguna tetapi fleksibilitas model masih dapat ditentukan secara luwes.
2. Tambahakan elemen perabot berupa tanaman, tanaman yang dipilih dapat berupa tanaman sintesis yang mudah didapatkan di toko dan mudah dalam hal perawatan. Tanaman memiliki efek visual yang baik untuk ruang kerja karena dapat menurunkan tingkat stress dengan melihat sesuatu yang terlihat alami di tengah perabotan teknologi (contoh perabotan teknologi : komputer, printer, dll)
3. Elemen suara dan pendengaran
Sebagai ruang kerja di perlukan suasana yang tenang dan terhindar dari kebisingan yang diakibatkan oleh aktivitas lain di dalam ruang, sebagai contoh ruang kerja yang bersebelahan dengan ruang nonton tv. Beberapa perencanaan material dapat mengurangi efek gangguan suara dari ruang lain. Material lantai yang dipilih dapat berupa karpet karena dapat meredam kebisingan atau panel kayu jika diperlukan pantulan suara (akustik).
4. Elemen Cahaya
Secara psikologi pencahayaan dari cahaya alami dapat memberikan efek segar, semangat sehingga dapat membentuk mood lebih gembira, sehingga diusahakan penempatan ruang kerja berada didekat jendela/akses pada cahaya alami langsung. Secara dekoratif pada sisi jendela harus dilengkapi dengan gorden yang juga memiliki fungsi sebagai penyaring panas matahari. Pemilihan gorden ini dapat berupa tipe gorden konvensional atau roller blind. Penggunaan tipe roller blind memberikan efek ruang yang lebih ringan dan dapat diatur jenis kain sesuai dengan tingkat transparansi cahaya yang ingin diciptakan dalam ruangan. Selain itu ruang kerja tetap harus dibantu oleh pencahayaan artifisial berupa lampu. Warna lampu yang digunakan dapat di variasikan antara cool day light dan warm white untuk membentuk suasana hangat.
5. Meletakan Aksesoris Personal
Menempatkan aksesoris personal pada meja kerja menimbulkan efek psikologis nyaman dan memberikan efek zona personal. Contoh aksesoris personal yaitu bingkai foto, tempat alat tulis, pernak-pernik, vase.
STUDI KASUS HOME OFFICE
Sebuah ruang keluarga di lantai 2 di bangunan hunian di cluster Jogja Town House I, sebelumnya ruang ini tidak digunakan karena pemanfaatan ruang keluarga di lantai atas tidak sejalan dengan kebiasaan keluarga yang lebih banyak menghabiskan waktu bersama di lantai 1, sehingga ruang keluarga ini di rubah fungsi menjadi ruang kerja untuk studio desain dan foto produk kerajinan tangan.
Detil Perubahan pada kantor dan studio produk kerajinan tangan adalah :
1. Ruang yang ditentukan adalah ruang keluarga lantai 2 dengan pertimbangan ruang ini jarang dipergunakan, ruangan berdekatan dengan kamar mandi sehingga dapat membentuk zona tersendiri jika pada proses operasional digunakan oleh staff kantor, ruangan ini memiliki balkon dan bukaan sehingga secara cahaya dapat memenuhi syarat sebagai ruang kerja.
2. Pada kondisi awal ruang ini tidak bersekat tetapi untuk meningkatkan privasi kedua fungsi maka dibuat sekat dari papan grc dengan pertimbangan kecepatan dalam konstruksi, ringan dan harga terjangkau.
3. Sebagai ruang kerja dan studio mengakomodasi kebutuhan meja kerja, rapat, rak penyimpanan materi/buku, studio foto, dinding display.
4. Fix furniture yang dipilih adalah perabot kustom (meja), ukuran meja 1200x2400 mm sesuai modul 4 meja personal yang digabung menjadi satu. Sehingga meja ini dapat menampung 4 staff atau 8 orang untuk rapat.
5. Tanaman yang dipilih ada tanaman sintetis dengan vas diletakan di dekat jendela untuk memberikan kesan alami.
6. Penambahan elemen karpet sebagai pelapis lantai sehingga kaki tidak terasa dingin dan menyerap bunyi.
7. Pada jendela di lapisi roller blind untuk memberikan kesan modern dan menyaring panas matahari tetapi tetap memberikan akses cahaya dengan pemilihan kain semi-transparan. Amata Desain
Amata Desain
Jl. Jlagran Lor No. 5, Yogyakarta 55272
Info : 081220950015
Email : amatadesain@gmail.com
website : www.amatadesain.com