Inspirasi Elegan & Homey dalam Gaya Vintage
Artikel Terkait
Tren gaya desain interior berubah dari waktu ke waktu. Di tengah gaya modern minimalis, ada satu gaya desain yang disenangi oleh Mas Erik, yang merupakan owner rumah ini. Klien terinspirasi dari hunian pamannya sendiri yang tinggal di rumah jadul. Kemudian klien mengutarakan keinginannya untuk dapat merasakan suasana vintage di rumahnya sendiri, namun dengan menyesuaikan dengan kemodern-an saat ini.
Vintage, dapat berarti segala sesuatu yang telah lama atau usang, sesuatu yang berasal dari kenangan dan tempo dulu. Dalam dunia desain interior, ini adalah penggunaan beragam elemen dan unsur-unsur desain serta dekorasi-dekorasi atau bahkan furnitur lama. Selain menggunakan furnitur lama, saat ini, gerai-gerai furnitur yang menawarkan gaya vintage banyak berkembang. Konsep vintage pada interior sebuah bangunan dapat menimbulkan kesan antik, hangat, nyaman, dan homey bagi setiap orang yang menempati ruang tersebut.
Sebelum masuk ke interior, dari teras rumah sudah disambut dengan nuansa jadul. Rumah ini memiliki teras yang cukup luas yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang komunal untuk menerima tamu dengan dilengkapi meja dan kursi rotan bergaya vintage. Penggunaan material batu tempel finishing cat hitam setinggi 1 meter pada dinding dan tegel ubin menambah kesan jadul. Lalu disempurnakan dengan elemen lampu gantung khas bergaya klasik.
Lalu memasuki ruang tamu dengan disambut bukaan pintu dan jendela kayu warna natural yang lebar. Konsep ruang tamu ini dibuat lebih fleksibel dan tidak terlalu formal mempertimbangkan intensitas tamu yang datang tidak banyak. Sehingga saat tidak ada tamu ruang ini dapat digunakan untuk berkumpul keluarga klien, terutama untuk anak laki-lakinya yang sangat gemar musik, sehingga kita menyediakan ruang untuk keyboard dan gitarnya. Highlight pada ruangan ini yaitu tegel bermotif warna green emerald yang sangat cocok dipadu-padankan dengan tegel motif teraso warna cream. Kemudian suasana vintage di sini juga terasa karena pemilihan furnitur dan dinding partisi yang bermaterial kayu serta lampu gantung klasik. Tidak hanya itu, di salah satu dinding didesain dengan finishing bata tempel yang dibuat maju mundur dan dihiasi jam dinding lawasan menambah suasana vintage di ruang ini. Untuk lebih menghidupkan ruang ini, dilengkapi tanaman hias indoor di sudut dinding.
Selanjutnya menuju ruang keluarga. Konsep open space menjadi pilihan di area ini, menggabungkan ruang keluarga, area makan, dan dapur bersih tanpa ada sekat. Zonasi pada rumah open space adalah pembagian porsi masing-masing area ruangan. Dengan konsep ini suasana menjadi lebih rileks dan mampu meningkatkan interaksi di antara sesama penghuni. Bukaan pintu dan jendela kaca yang besar berhasil memasukan cahaya alami ke ruang ini. Supaya tidak tumpang tindih, desain pada interior ini memperhatikan keselarasan antar satu area dengan area lainnya, untuk menyelaraskan area-area tersebut adalah dengan menggunakan koordinasi warna dan material yang unity. Kesan homey dan warm dirasakan di ketiga ruang ini dengan pemilihan tone warna cream dan furnitur suasana kayu.
Sirkulasi udara yang baik berasal dari bukaan pintu lipat yang langsung menghadap ke taman. Pada area dapur, drop ceiling pada plafon untuk menyesuaikan kitchen hood di atas island table. Desain dapur berkonsep vintage yang clean dan cerah, diimplementasikan dengan kabin kitchen set berwarna putih dan top table marmer putih. Keramik dinding motif sisik ikan, handle cabinet warna gold dan kitchen sink warna gold. Agar tidak monoton, material di mix dengan bernuansa kayu pada cabinet area kulkas dan dispenser.
Untuk memaksimalkan ruang di bawah tangga, dimanfaatkan sebagai powder room dan cabinet sepatu. Powder room ini berukuran mini dengan tinggi kurang dari 2 m sehingga pemilihan penutup dinding dan lantai warna cerah untuk memberi efek ruang yang lebih luas. Kemudian, meja wastafel tetap menggunakan nuansa kayu dan rotan agar tetap unity dengan tema besar interior rumah ini. Kabinet sepatu dibawah tangga ini didesain dapat memuat banyak kapasitas dengan desain kabinet clean dan elegan.
Pada lantai satu juga terdapat ruang tidur tamu, ruang ini diperuntukkan untuk orangtua dari klien saat menginap. Desain interior bergaya vintage di kamar ini diaplikasikan dengan material kayu pada lemari, tempat tidur, meja rias dan kursi santai. Desain headboard dibuat dengan list kayu yang simple untuk makin menambah elegan ruang kamar ini. Kamar tamu ini dilengkapi dengan kamar mandi yang juga didesain bergaya vintage terutama karena ditujukan untuk orangtua klien. Penataan layout disesuaikan dengan penggunanya yaitu orangtua, dan juga dilengkapi pegangan di dinding atau safety bar untuk faktor keamanan.
Lanjut ke area tangga, railing dan lantai kayu khas vintage menghubungkan lantai 1 dan area foyer di lantai 2. Area foyer ini dapat dimanfaatkan sebagai area berkumpul keluarga yang lebih santai, dilengkapi dengan area duduk bean bag. Tegel motif, lampu gantung rotan dan hiasan piring hias khas hiasan dinding vintage menghiasi ruang ini.
Kamar tidur utama didesain dengan konsep vintage yang elegan. Untuk dinding dilapisi wallpaper berwarna cream dengan list sebagai aksen. Desain meja TV dibuat linear dengan meja kerja dengan konsep floating table bermaterial kayu dan dihiasi ornamen gold sebagai handle laci meja. Headboard panel kayu setinggi dinding dengan lighting menciptakan suasana elegan disini, dilengkapi dengan lampu dinding khas vintage. Lalu lanjut ke ruang WIC (Walk in Closet), sebuah ruang untuk menyimpan pakaian dan transisi menuju kamar mandi. Di salah satu sisi ruang ini dijadikan meja rias dengan cermin hias oval. Kesan mewah hadir disini dengan kabinet didominasi material kaca dan iron warna gold, dilengkapi dengan lighting di alamnya. Kamar mandi juga tidak kalah elegan, didesain dengan floating table dengan dua round wastafel warna gold di atasnya. Kemudian cermin dengan bingkai ukir menambah mewah interior vintage ini. Dinding putih motif marmer, tile mozaik vertical, dan shower warna gold mempermanis kamar mandi ini.
Kamar tidur anak 1 diperuntukkan untuk dua laki-laki remaja, didesain menyesuaikan kesukaan penghuni kamar. Kamar bernuansa warna putih dan abu-abu di lengkapi dua single bed dengan headboard, meja belajar, dan lemari yang simple dan maskulin. Lemari berwarna putih dan abu-abu didesain full sampai ke plafon dan rak terbuka untuk menyimpan mainan dan benda pameran.
Kamar tidur anak 2 selanjutnya diperuntukkan untuk anak perempuan. Didesain bernuansa girly yaitu tone warna pink dan rose. Kamar ini dibagi menjadi zona tempat tidur, area bermain, dan area belajar. Memasuki kamar kita disambut dengan area bermain dengan karpet berkarakter yang dilengkapi dengan lemari untuk menyimpan mainan dan boneka. Lalu terdapat meja belajar yang didesain menyatu dengan lemari pakaian. Lalu untuk membatasi area tidur dan bermain dibatasi partisi kisi-kisi dengan pintu lengkung yang didesain tidak membuat ruangan sempit. Tempat tidur simple yang rendah ala Jepang dipilih untuk kamar ini. Kemudian penambahan elemen curtain motif yang senada dengan dinding, hiasan dinding kekinian, dan lampu dinding art deco di atas side table melengkapi interior kamar ini.
Gaya interior vintage banyak menggunakan dan menerapkan ragam dekorasi dan furnitur jadul yang sangat khas. Gaya desain ini adalah cara tepat merawat memori dan membangkitkan kenangan lama, membuat ruangan menjadi lebih homey sekaligus elegan. A+A Studio - Ardhyasa Fabrian Gusma ST.M,sc
A+A Studio, Yogyakarta, Indonesia
Architects, Interior & Urban Design
Phone : 0856 4002 5773
Email: aa.studio.indonesia@gmail.com
Interior Rumah Allevare
(LB : 312 m² , LT : 308 m²),
Foresta BSD City, Tangerang
Owner : Erick
