Pasang IKLAN BARIS GRATIS! DAFTAR | LOGIN


Inspirasi Design Terrace House

    Inspirasi Design Terrace House#1
    Inspirasi Design Terrace House#2
    Inspirasi Design Terrace House#3
    Inspirasi Design Terrace House#4
    Inspirasi Design Terrace House#5

    Lokasi bangunan berada di daerah Gito Gati dengan kondisi tapak merupakan lahan yang berada di hook jalan (sudut). Lahan seluas kurang lebih 144 m2 merupakan lahan kosong yang belum terbangun sehingga memberikan keuntungan dalam mengolah bentuk desain dua muka. Di sekitar tapak terpilih masih lahan kosong yang nantinya akan dikembangkan menjadi kawasan perumahan. Ke depan tentunya kawasan akan menjadi lebih ramai karena lokasi juga berada di pinggir jalan raya dan dekat dengan Mall Sleman City Hall.

    Klien adalah orang jogja yang sekarang bekerja di Jakarta. Keinginan klien membuat rumah berasal dari kebosanan dia ketika tinggal di Jakarta, di mana di Jakarta aktivitas monoton dengan keseharian berangkat pagi dan pulang malam sehingga tidak memiliki waktu santai atau bersama di dalam rumah. View di Jakarta pun juga kebanyakan sudah didominasi oleh bangunan tinggi sehingga ketika klien ingin membuat rumah di Jogja maka keinginan yang pertama adalah memiliki lahan hijau yang nantinya dapat difungsikan sebagai ruang santai bersama keluarga.

    Keinginan dari klien sebenarnya adalah permintaan dari anak nya yang menginginkan ingin memiliki kolam renang sendiri di rumahnya suatu saat nanti. Hunian ini nantinya akan dijadikan tempat singgah sementara apabila pemilik sedang berlibur ke jogja. Bangunan ini nantinya dapat di alih fungsikan menjadi guest house bila klien tidak sedang berada di Jogja. Klien menginginkan bangunan 2 lantai yang dapat menjadi guest house. Klien juga menginginkan adanya kolam renang di lantai 2 dengan konsep infinity pool dan green roof. Permintaan dari klien ini merupakan suatu tantangan bagi kami, dikarenakan lahan yang digunakan bukanlah lahan hunian yang luas namun memiliki berbagai macam permintaan ruang yang kompleks.

    Secara fungsi, teras merupakan ruang transisi antara ruang luar dan luar bangunan. Memiliki ketinggian lantai yang berbeda, pada umumnya biasa di gunakan untuk menerima tamu, bersantai, dan juga menaruh sepatu. Dari konsep ruang transisi tersebut, kami menerapkan pada desain bangunan dan konsep ruang dalam yang di gunakan sebagai transisi antar pengguna. Bangunan terbagi menjadi 2 lantai. Lantai 1 terdiri dari 2 ruang kamar, sharing space dan indoor garden. Menggabungkan ruang keluarga dan ruang tamu menjadi satu yaitu sharing space. Serta muncul karena adanya fungsi bangunan sebagai guest house. Sharing space dilengkapi dengan dapur yang bersebelahan langsung dengan ruang tersebut.Konsep teras ini dirasa sangat alami dan dapat berbaur di kawasan yang lokasinya masih sangat pedesaan. Sehingga Terrace House ini mampu membawa suasana desa bagi penghuninya namun tetap memberikan kesan modern, natural dan lokal.

    Di lantai 2 terdapat kamar dengan konsep Attic natural (loteng). Maksudnya adalah memasukan cahaya alami melalui jendela dan glassbox yang dipasang pada bagian kemiringan atap. Lalu ada green teras sebagai roof garden dan infinity pool di bagian luarnya. Teknologi green roof sudah mulai di kembangkan sekitar tahun 1980-an di Jerman untuk menghadapi isu dari eksistensi ruang terbuka hijau yang semakin menipis. Eksistensi ruang terbuka hijau mulai menurun khususnya kota Jogja. Lahan terbatas juga menjadi tinjauan kami dalam mendesain bangunan sehingga digunakanlah green roof sebagai solusi desain. Serta menjadikannya teras sebagai ruang interaksi. Penggunaan green roof yang identik dengan atap datar memiliki manfaat dan keuntungan untuk klien. Dikarenakan site berada di sudut jalan, intensitas kendaraan lalu lalang juga sangat besar. Green roof dapat membantu mengurangi polusi udara dan dapat menurunkan suhu udara di dalam ruangan. Serta meminimalisir efek rumah kaca yang mengeluarkan karbon dioksida. Hal ini juga dapat membangun citra positif dari bangunan yang kami desain untuk isu sustainable dalam mengurangi global warming.

    Ada pula fasilitas kolam renang dengan konsep infinity pool. Infinity pool merupakan kolam renang yang di rancang seolah olah menghilang dan menimbulkan kesan memanjang. Dengan konsep yang seakan menyatu dengan panorama sekitar, pemilihan infinity pool pada bangunan di rasa cocok mengingat lahan yang terbatas.

    Bangunan ini berada di sudut jalan (hook) sehingga poin utama terdapat pada fasad yang memiliki 2 muka. Fasad juga di olah sedemikian rupa agar terkesan menyatu dan harmonis. Klien juga lebih di untungkan karena posisi tapak yang tidak terhimpit antara rumah, menjadikan lahan terkesan lebih luas daripada rumah tetangga dan memiliki nilai yang strategis untuk dijadikan lahan berbisnis. Efisiensi kebutuhan ruang juga menjadi pertimbangan kami dalam mendesain. Seperti menggabungkan fungsi ruang tamu dan ruang keluarga menjadi satu. Penataan landscape menjadi lebih luas dikarenakan tapak berada di sudut jalan. Pada bagian dalam rumah, kami memasukan fungsi taman agar penglihatan terasa lebih sejuk.

    Material yang ditonjolkan pada proyek ini adalah struktur utama beton bertulang. Pemilihan material beton dirasakan tepat karena akses mobilitas yang mudah untuk di jangkau. Dari segi harga, biaya pemeliharaan beton bertulang hampir sangat rendah. Beton bertulang dapat digunakan dalam jangka waktu yang sangat lama dengan tidak kehilangan kemampuan menahan beban sehingga material ini lebih awet dan tahan lama dibandingkan dengan bahan lain. Pengaplikasian juga lebih mudah untuk bentuk yang beragam. Hal ini diaplikasikan ke bentuk atap yang juga di fungsikan sebagai kamar tidur dengan konsep attic (loteng). Pada sisi kemiringan atap menggunakan glassbox yang bertujuan untuk memasukan cahaya alami pada saat siang hari. Terdapat 2 kamar di lantai 2 serta memiliki roof garden dan kolam renang di bagian luarnya. Roof garden bisa berfungsi untuk ruang jemur dan area bersantai. Rumput yang digunakan adalah rumput gajah, agar memudahkan perawatan. Material lantai menggunakan keramik HT motif kayu untuk memberikan kesan natural.

    Ruang tamu sekaligus ruang keluarga berhubungan langsung dengan area dapur untuk memperluas ambience ruang utama. Kemudian dinding interior bangunan menggunakan bata yang di cat berwarna putih. Pada fasad salah satu sisi bangunan menggunakan PHOMI sebagai material pelapis. Material PHOMI berbahan dasar tanah liat sehingga bahan tersebut ramah terhadap lingkungan serta memiliki berbagai macam tekstur yang sangat menyerupai bahan seperti batu alam, batu bata, kayu dan lainnya. Area pagar menggunakan material holow karena material sangat mudah untuk di bentuk. Bentuk pagar juga didesain tidak masif agar kendaraan dapat melihat situasi jalan ke sisi satunya. Halaman bagian depan rumah ditanami vegetasi Pisang Calathea dan Ketapang Kencana. Selain sebagai penghias pekarangan rumah, vegetasi Calathea juga sebagai tanaman background pada tembok, juga sebagai penghalang pemandangan dari arah luar rumah. Sedangkan tanaman Ketapang Kencana berfungsi sebagai penghalau sinar matahari langsung ke dalam rumah. Bangunan di sudut jalan memiliki resiko lebih sering di lalui kendaraan, Ketapang Kencana juga memiliki manfaat sebagai penyerap polusi dan sangat bagus dalam menghasilkan oksigen. Keuntungan lainnya yaitu sebagai tanaman perdu. A+A Studio, Yogyakarta, Indonesia

    A+A Studio
    Yogyakarta, Indonesia Architects, Interior & Urban Design
    Phone : 0856 4002 5773
    Email: aa.studio.indonesia@gmail.com

    PARTNER
    Archira - Architecture & Interior    A + A Studio    Sesami Architects    Laboratorium Lingkungan Kota & Pemukiman Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW    Team Arsitektur & Desain UKDW    Puri Desain