Pasang IKLAN BARIS GRATIS! DAFTAR | LOGIN


Desain Arsitektur Gedung Kantor Pusat PT. Bank Aceh Syariah

    Desain Arsitektur Gedung Kantor Pusat PT. Bank Aceh Syariah#1
    Desain Arsitektur Gedung Kantor Pusat PT. Bank Aceh Syariah#2
    Desain Arsitektur Gedung Kantor Pusat PT. Bank Aceh Syariah#3
    Desain Arsitektur Gedung Kantor Pusat PT. Bank Aceh Syariah#4
    Desain Arsitektur Gedung Kantor Pusat PT. Bank Aceh Syariah#5

    PT. Bank Aceh Syariah sebagai Bank milik Pemerintah Daerah di Aceh, yang dalam perkembangannya sejak pertama kali digagas di tahun 1957 hingga lahir menjadi Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh di tahun 1973. Kondisi tapak Kantor Pusat PT. Bank Aceh Syariah berada dekat dengan bangunan perumahan, komersial maupun perkantoran lainnya, hal ini menuntut perlakuan terhadap suatu desain yang dapat terintegrasi dengan lingkungan sekitar dalam merespon budaya, lokalitas, religi maupun iklim, serta memiliki ekspresi karakter arsitektur yang kuat (well-designed), khas mengedepankan corporate identity, mengingat obyek tersebut diharapkan juga menjadi Land Mark baru untuk Provinsi Aceh tanpa berbenturan dengan nilai-nilai budaya masyarakat.

    Dalam kasus ini, klien PT. Bank Aceh Syariah menginginkan sebuah kantor pusat yang didalamnya dapat mengoptimalkan efektifitas kerja setiap tugas divisi dan aktivitas pelayanan perbankan serta dapat terintegrasi dengan kantor Bank cabang, maupun UKM yang ada di daerah sekitar untuk dapat melayani dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

    Konsep yang diangkat yakni “Green'erator Of Economic” , filosofi perancangan ini diambil dari 3 penggunaan suku kata sebagai konsep utama, yaitu; Green, Generator, dan Economic yang kemudian diterjemahkan menjadi sebuah desain kantor Bank Aceh yang modern dan sustainable serta desain perancangan yang berbasis pada Budaya Aceh yang kental dengan nilai-nilai dan budaya Islam. Hal ini diharapkan desain perancangan Kantor PT.Bank Aceh Syariah yang mampu membawa dampak positif tidak hanya sebatas tuntutan aktifitas perbankan secara fisik didalam Gedung tetapi juga berdampak meluas terhadap beberapa aspek akan kontekstual adanya kehadiran bangunan, sosial, budaya masyarakat Aceh serta dapat terus mendukung laju penggerakan perekonomian masyarakat.

    Hal yang ditonjolkan dalam desain Kantor Pusat PT. Bank Aceh Syariah adalah wujud bentuk arsitektur yang mengadopsi lokal budaya, wujud nilai beragama dan respon terhadap iklim. Dalam hal ini ketiga unsur tersebut di kombinasikan dalam suatu bentukan baru yang modern dan sustainable. Wujud bangunan jika di lihat dari perspektif entrance menggambarkan bentukan filosofi Imam kepala pria Aceh lewat wujud bentukan topi trandisional, yang memandang kearah Kiblat sebagai tujuan hidup. Program ruang pada gedung ini di bagi sesuai zoning area yang membutuhkan privasi serta tingkat keamanan yang sesuai alur dan aktifitas didalamnya. Area lantai-lantai dasar dibagi untuk kepentingan pelayanan public banking dan UKM dalam mendukung perkembangan ekonomi masyarakat. Konsep green ada pada penataan landscape dan gedung, dimana terdapat green area di setiap balkon maupun penerapan prinsip windtunnel dan innercourd yang menciptakan sirkulasi udara evaporasi pergantian udara panas ke dingin. Prinsip-prinsip Green Architecture tersebut banyak di kembangkan pada gedung ini.

    Ruang dan fasilitas yang ada dalam desain gedung tentu saja area ruangan setiap divisi kerja kantor maupun ruang komisaris dan direktur. Fungsi ruangan di bagi menjadi 3 zoning yakni pada pada lantai dasar di gunakan untuk pelayanan publik pada sisi kiri dan kanan, dimana kiri adalah area pelayanan kantor bank cabang, sebelah kanan adalah area UKM, Auditorium, ruang rapat dan kantor kerja yang dapat di sewakan untuk publik. Kedua area zoning ini di hubungkan innercourd dan windtunnel untuk sirkulasi udara maupun cahaya di tengahnya. Sedangkan pada lantai atas banyak di fungsikan untuk keperluan kantor pusat dan area pendukung lainnya seperti area hiburan gym, lounge, café, deck observation, green rooftop, dan green balcon guna mendukung kualitas kerja karyawan kantor bank.

    Landscape sendiri di desain layaknnya sunken landscape yang juga berguna sebagai barrier dari lingkungan sekitar tetapi tetap menunjukkan kesan welcome ke dalam bangunan. Fasilitas pendukung seperti Masjid kantor di sediakan terpisah dari Gedung utama yang di refleksikan bentukannya sehingga tetap menyatu. Sedangkan area olahraga diletakkan pada bagian belakang gedung dimana area tersebut dapat terlingkupi oleh gedung dari silau sinar matahari ketika beraktifitas.

    Bentuk dari bangunan kantor mengadopsi bentukan lokal setempat, dengan memadukan unsur tipologi bentuk rumah adat Aceh dan Kupiah Meukeutop (topi pria pakaian tradisional Aceh), melalui transformasi bentuk, serta penerapan konsepsi hablum minalalam, hablum minannas dan hablum minallah berlandaskan kepada Budaya Aceh yang kental dengan nilai-nilai budaya islam yang di kemas dalam bentuk yang iconic, modern, sustainable serta mengikuti perkembangan jaman revolusi industri 4.0 dan society 5.0 tanpa meninggalkan citra budaya masyarakat aceh.

    Penggunaan material pada bangunan kantor antara lain, beton finishing cat putih, marmer, teraso, curtain wall dengan double glass, struktur rangka baja konvensional, serta penggunaan panel perforated sebagai material penutup atap yang di padukan dengan 3 layer yakni panel perforated, lembaran solar cell dan kaca yang dalam hal ini merespon iklim matahari pada site.

    Hal menarik dalam proses desain ini yakni dalam mengolah komposisi bentuk yang mengadopi budaya lokal setempat untuk menjadi suatu bentuk baru yang tidak hanya sebagai Gedung kantor biasa tetapi dapat menjadi icon bagi PT. Bank Aceh dan landmark bagi daerah tersebut. Kemudian menganalisis serta mempelajari iklim dan arsitektur Aceh, budaya, sosial dan kebiasaan masyarakat setempat dalam beribadah.

    Tantangan yang di hadapi dalam proses desain yakni pada pengolahan bentuk massa, zoning ruang serta arah hadap yang dimana dalam kasus ini kondisi entrance eksisting site yang menghadap langsung ke barat sehingga dapat terjadi glare akibat intensitas cahaya matahari sore yang masuk. Dalam hal ini kami mencobah mengembangkan bentuk melalui tahap analisis dalam mengelolah bukaan kaca, entrance, void, material maupun focal point arah hadap bangunan, sehingga semaksimal mungkin bangunan tampil menarik pada jalan utama entrance tanpa berbenturan dengan iklim cahaya matahari. Selain itu juga pembiayaan gedung yang di batasi pada angka 200 milyar untuk keseluruhan pembangunan menjadi hal yang perlu di perhatikan dalam mendesain. Team A + A Studio : Ardhyasa Fabrian Gusma ST. Msc

    A+A Studio, Yogyakarta, Indonesia
    Architects, Interior & Urban Design
    Phone : 0856 4002 5773
    Email: aa.studio.indonesia@gmail.com

    Location : Gedung Kantor Pusat PT.Bank Aceh Syariah - Jl. T. Panglima Nyak Makam, Banda Aceh

    Site Area : 0, 7733 Ha - Gross Floor Area : 2320 m².

    Architecture Firm : A+A studio.
    Principal Architect : Ardhyasa Fabrian Gusma.
    Architect : Orien U. Tuda Yagi, Fardan Harmoni, Azis Septian, Ningtyas Putri Octaviana, dan Dea Cahya Nabilla
    Intern Architect : Thomas Wiwindaka Pepe, K. Ezra Theodorus, Cantika Maya Ardisa, Azizah Rigma Arum Pawestri, Octaviani Widya Pradipta, Bernard Redemptus Nindita Navaldi, Hawwin Hudaya, dan Muhammad Aziz Rosyadi.

    PARTNER
    Archira - Architecture & Interior    A + A Studio    Sesami Architects    Laboratorium Lingkungan Kota & Pemukiman Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW    Team Arsitektur & Desain UKDW    Puri Desain